Sedikitnya 50 makam di tempat pemakaman umum HIS Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dirusak orang tidak dikenal. Perusakan juga disertai dengan pencurian batu nisan di lokasi pemakaman umum itu.
Soleh, warga Sereh, Sentani yang keluarganya dimakamkan di TPU HIS menyayangkan perbuatan perusakan makam. Dia menegaskan, batu nisan yang dicuri merupakan kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sedih dan sangat mengutuk keras perbuatan ini, berharap pihak kepolisian bisa segera menemukan pelakunya," ucap Soleh, Rabu (30/10/2013).
Paul Yoku juga kesal dengan orang yang mencuri batu nisan almarhum adiknya. Baginya pencuri tersebut merupakan orang yang tidak bisa menghargai orang lain.
"Nanti diharapkan ada penjagaan tersendiri di TPU ini sehingga makam-makam lainnya tidak mengalami nasib yang sama dengan 50 makam yang rusak ini," ujarnya kepada ketika ditemui tengah mengecek makam almarhum adiknya.
Paul menjelaskan, kejadian perusakan dan pencurian batu nisan ini baru terjadi kali ini. Dia pun bingung kenapa pencuri ini justru mencuri di tempat orang yang sudah meninggal.
"Tidak ada barang berharga di makam sini, biasanya orang mencuri di rumah atau toko, tapi entah mengapa malah justru menyatroni makam," ucap Paul. Pantauan di lapangan, sejumlah makam yang dirusak sebagian diperbaiki pihak keluarga.
Sementara itu Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura AKBP Roycke Harry Langie menyatakan, pihaknya masih mengecek kejadian perusakan dan pencurian batu nisan ini. "Coba saya cek dulu ya," katanya di Sentani. (Ant/Mvi/Ism)
Soleh, warga Sereh, Sentani yang keluarganya dimakamkan di TPU HIS menyayangkan perbuatan perusakan makam. Dia menegaskan, batu nisan yang dicuri merupakan kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sedih dan sangat mengutuk keras perbuatan ini, berharap pihak kepolisian bisa segera menemukan pelakunya," ucap Soleh, Rabu (30/10/2013).
Paul Yoku juga kesal dengan orang yang mencuri batu nisan almarhum adiknya. Baginya pencuri tersebut merupakan orang yang tidak bisa menghargai orang lain.
"Nanti diharapkan ada penjagaan tersendiri di TPU ini sehingga makam-makam lainnya tidak mengalami nasib yang sama dengan 50 makam yang rusak ini," ujarnya kepada ketika ditemui tengah mengecek makam almarhum adiknya.
Paul menjelaskan, kejadian perusakan dan pencurian batu nisan ini baru terjadi kali ini. Dia pun bingung kenapa pencuri ini justru mencuri di tempat orang yang sudah meninggal.
"Tidak ada barang berharga di makam sini, biasanya orang mencuri di rumah atau toko, tapi entah mengapa malah justru menyatroni makam," ucap Paul. Pantauan di lapangan, sejumlah makam yang dirusak sebagian diperbaiki pihak keluarga.
Sementara itu Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura AKBP Roycke Harry Langie menyatakan, pihaknya masih mengecek kejadian perusakan dan pencurian batu nisan ini. "Coba saya cek dulu ya," katanya di Sentani. (Ant/Mvi/Ism)