Aktivitas vulkanik Gunung Kelud relatif mereda setelah letusan pada Kamis 13 Februari silam. Kendati demikian, asap putih masih tampak mengepul dari gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang, Jawa Timur tersebut. Zona aman masih di luar radius 10 kilometer.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (15/2/2014), pasir dan debu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud masih tampak menutupi jalan raya di Kota Kediri. Ketika kendaraan melintas, debu vulkanik berwarna putih kusam beterbangan. Para pengendara dan pejalan kaki pun diminta menggunakan masker.
Pasir dan debu tebal juga masih menyelimuti kawasan yang berjarak 18 kilometer dari puncak Kelud. Sebagian warga tampak mulai menyapu dan membersihkan lapisan abu di rumah mereka.
Sejauh ini status Awas belum dicabut. Banyak warga mengungsi meski dalam zona aman. Sebagian bertahan karena yakin tak akan terkena letusan gunung yang terakhir erupsi pada 2007 tersebut.
"Tidak takut sama sekali. Masalah debu, saya sudah mengalami sejak [letusan] tahun 1990," ujar Mislan, warga yang sudah 25 tahun tinggal di permukiman dekat kaki Gunung Kelud.
Tak hanya menyelimuti bangunan tempat tinggal dan jalan, abu vulkanik Kelud juga menerpa tanaman warga. Menurut Mislan, mereka biasanya menanam buah nanas di halaman rumah masing-masing. Kini, tanaman nanas mereka rusak padahal akan dipanen 5-6 bulan mendatang.
Warga di sekitar Gunung Kelud juga diminta terus waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi saat ini tidak dapat memantau secara utuh kondisi Gunung Kelud, setelah seluruh peralatan rusak terkena erupsi dahsyat pada Kamis malam 13 Februari silam.
3 Dari 4 alat di Pos Pantau Gunung Kelud yang ada di Dusun Margomulyo, Desa Ngancar, Kediri yang berjarak 7 kilometer dari gunung api tersebut mengalami kerusakan
Hingga saat ini jumlah korban tewas akibat dampak letusan Gunung Kelud bertambah 4 orang lantaran mengalami gangguan pernapasan. Sebelumnya, 1 orang juga tewas akibat sesak napas dan 2 lainnya tewas tertimpa bangunan saat menyelamatkan diri.
Dengan demikian, seluruh korban meninggal berjumlah 7 orang. Semua korban merupakan warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang yang hanya berjarak 5-10 km dari Gunung Kelud. Sekitar 13 warga saat ini juga tidak diketahui keberadaannya. Petugas pun membuat posko pengaduan orang hilang.
Saat ini di posko kesehatan yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, terdapat sekitar 8 pengungsi yang menjalani perawatan. Warga dirawat hanya menggunakan peralatan seadanya. Sebelumnya, 6 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisi kesehatannya memburuk.
Ribuan warga di Kecamatan Kasembon dan Ngantang, Malang, Jawa Timur, masih berada di kawasan berbahaya di radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud. Tim gabungan TNI, Polri, dan Basarnas akan mengevakuasi paksa warga yang masih bertahan di daerah berbahaya. Evakuasi dilakukan menggunakan kendaraan berat meski jalanan masih licin akibat diselimuti debu vulkanik Gunung Kelud. (Ans/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Khawatir Harta dan Ternak, Pengungsi Kelud Nekat Pulang
[VIDEO] Serbuan Abu Kelud Tewaskan 3 Warga Malang
[VIDEO] Alat Pemantau Gunung Kelud Rusak, Petugas Andalkan Mata
[VIDEO] Waspada Bahaya Abu Vulkanik, Si Pasir Tajam
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (15/2/2014), pasir dan debu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud masih tampak menutupi jalan raya di Kota Kediri. Ketika kendaraan melintas, debu vulkanik berwarna putih kusam beterbangan. Para pengendara dan pejalan kaki pun diminta menggunakan masker.
Pasir dan debu tebal juga masih menyelimuti kawasan yang berjarak 18 kilometer dari puncak Kelud. Sebagian warga tampak mulai menyapu dan membersihkan lapisan abu di rumah mereka.
Sejauh ini status Awas belum dicabut. Banyak warga mengungsi meski dalam zona aman. Sebagian bertahan karena yakin tak akan terkena letusan gunung yang terakhir erupsi pada 2007 tersebut.
"Tidak takut sama sekali. Masalah debu, saya sudah mengalami sejak [letusan] tahun 1990," ujar Mislan, warga yang sudah 25 tahun tinggal di permukiman dekat kaki Gunung Kelud.
Tak hanya menyelimuti bangunan tempat tinggal dan jalan, abu vulkanik Kelud juga menerpa tanaman warga. Menurut Mislan, mereka biasanya menanam buah nanas di halaman rumah masing-masing. Kini, tanaman nanas mereka rusak padahal akan dipanen 5-6 bulan mendatang.
Warga di sekitar Gunung Kelud juga diminta terus waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi saat ini tidak dapat memantau secara utuh kondisi Gunung Kelud, setelah seluruh peralatan rusak terkena erupsi dahsyat pada Kamis malam 13 Februari silam.
3 Dari 4 alat di Pos Pantau Gunung Kelud yang ada di Dusun Margomulyo, Desa Ngancar, Kediri yang berjarak 7 kilometer dari gunung api tersebut mengalami kerusakan
Hingga saat ini jumlah korban tewas akibat dampak letusan Gunung Kelud bertambah 4 orang lantaran mengalami gangguan pernapasan. Sebelumnya, 1 orang juga tewas akibat sesak napas dan 2 lainnya tewas tertimpa bangunan saat menyelamatkan diri.
Dengan demikian, seluruh korban meninggal berjumlah 7 orang. Semua korban merupakan warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang yang hanya berjarak 5-10 km dari Gunung Kelud. Sekitar 13 warga saat ini juga tidak diketahui keberadaannya. Petugas pun membuat posko pengaduan orang hilang.
Saat ini di posko kesehatan yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, terdapat sekitar 8 pengungsi yang menjalani perawatan. Warga dirawat hanya menggunakan peralatan seadanya. Sebelumnya, 6 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisi kesehatannya memburuk.
Ribuan warga di Kecamatan Kasembon dan Ngantang, Malang, Jawa Timur, masih berada di kawasan berbahaya di radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud. Tim gabungan TNI, Polri, dan Basarnas akan mengevakuasi paksa warga yang masih bertahan di daerah berbahaya. Evakuasi dilakukan menggunakan kendaraan berat meski jalanan masih licin akibat diselimuti debu vulkanik Gunung Kelud. (Ans/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Khawatir Harta dan Ternak, Pengungsi Kelud Nekat Pulang
[VIDEO] Serbuan Abu Kelud Tewaskan 3 Warga Malang
[VIDEO] Alat Pemantau Gunung Kelud Rusak, Petugas Andalkan Mata
[VIDEO] Waspada Bahaya Abu Vulkanik, Si Pasir Tajam