Riset Perilaku Belanja Online Masyarakat saat Ramadan dan Lebaran Selama Pandemi

Kedua momen besar yang berlangsung di tengah pandemi ini menjadi waktu masyarakat berbelanja online paling tinggi.

oleh Nurmayanti diperbarui 05 Jul 2020, 22:18 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2020, 22:17 WIB
Berburu Diskon di Harbolnas
Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Berbelanja online ternyata menjadi pilihan utama konsumen atau masyarakat selama Ramadan dan Lebaran. Bahkan kedua momen besar yang berlangsung di tengah pandemi ini menjadi waktu masyarakat berbelanja online paling tinggi. 

Snapcart, aplikasi online untuk riset pasar menggelar riset untuk mengetahui tren perilaku masyarakat saat berbelanja online, yang di lakukan selama Ramadan dan Pandemi COVID-19.

“Di saat kebijakan physical distancing telah diberlakukan, masyarakat mencari opsi lain yang lebih aman bagi mereka untuk tetap memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dari rumah,” ujar Direktur Snapcart, dalam keterangannya, Minggu (5/7/2020).

Perusahaan pun melakukan riset kepada beberapa situr belanja online di Indonesia. Hasilnya menunjukkan, 66 persen konsumen dari 1.000 responden survey di seluruh Indonesia selama Ramadan dan Lebaran 2020, memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat (top of mind).

Dengan hasil riset, 58 persen konsumen di Jabodetabek memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat, dan 72 persen konsumen non Jabodetabek. Disusul 16 persen konsumen memilih situs Tokopedia; 19 persen Jabodetabek dan 12 persen non Jabodetabek.

Kemudian 12 persen konsumen memilih Lazada; 13 persen Jabodetabek dan 10 persen non Jabodetabek. Dan 4 persen konsumen memilih Bukalapak; 5 persen Jabodetabek dan 3 persen non Jabodetabek.  Disusul Blibli, JD.ID, Akulaku, OLX, dan Sociolla.

Hasil riset Snapcart yang berlangsung selama pandemi ini juga menunjukkan, Shopee merupakan situs belanja online yang paling sering digunakan dalam berbelanja selama Ramadan dan Lebaran 2020 lalu (66 persen). 

Sedangkan Tokopedia (15 persen), Lazada (12 persen), dan Bukalapak (5 persen). Disusul JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo.

Bila mengacu pada perspektif gender dan kelompok umur, 77 persen perempuan mengaku memilih berbelanja di Shopee, dibanding laki-laki 52 persen.

Ini berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai konsumen laki-laki 22 persen, dibanding perempuan 9 persen.

Sementara Lazada yang lebih disukai konsumen laki-laki 14 persen, dibanding perempuan 10 persen. Dan Bukalapak yang juga lebih disukai laki-laki 9 persen dan 2 persen perempuan.

Sedangkan riset berdasarkan kelompok umur, berbelanja di Shopee paling disukai oleh kelompok umur 19-24 tahun (72 persen), 25-30 tahun (69 persen), kurang dari 19 tahun (69 persen), 31-35 tahun (63 persen), dan 35 tahun keatas (53 persen).

Berbeda dengan Tokopedia yang lebih disukai kalangan 35 tahun keatas (24 persen), 31-35 tahun (15 persen), 25-30 tahun (14 persen), 19-24 tahun (10 persen), dan kurang 19 (10 persen).

Sedangkan Lazada lebih disukai kelompok umur kurang 19 tahun (14%), 19-24 tahun (13 persen), 25-30 tahun (12 persen), 31-35 tahun (11 persen), dan 35 tahun keatas (9 persen).

Sedang berbelanja di Bukalapak lebih disukai oleh kelompok umur 35 tahun keatas (10 persen), 35-31 tahun (7 persen), 19-24 tahun (4 persen), 25-30 tahun (2 persen), dan kurang 19 tahun (2 persen).

 

Hasil Riset Lainnya

Orang belanja online
Ilustrasi Orang belanja online (iStockPhoto)

Untuk semakin meningkatkan awareness konsumen selama Ramadan dan Lebaran, yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19, semua situs belanja online menambah berbagai fitur baru, aplikasi jualan baru yang menarik, dan menawarkan program serta gimmick baru di portalnya.

Di mana Shopee menempati daftar teratas fitur dan aplikasi belanja online yang paling dikenal dan diketahui (awareness) konsumen.

Yakni fitur Shopee Tanam (71 persen responden tahu fitur ini), Goyang Shopee (64 persen), Shopee Tangkap (57 persen), dan lainnya.

Kemudian diikuti Tap Tap Mantap (Lucky Egg) Tokopedia (28 persen), Serbu Seru Bukalapak (26 persen), Share & Win Shopee (19 persen), Lazada LazCity (13 persen), Daily Giftbox Bukalapak (12 persen), Lazada Voucher Rain (11 persen), TopQuest Tokopedia (11 persen), Lazada Moji Go (9 persen), Lazada Guest It (8 persen), dan Ball Pop Tokopedia (8 persen).

“Kreativitas membuat fitur-fitur baru sangat penting dalam membangun komunikasi dengan konsumen online, agar mereka tidak mudah bosan dan terus ada sesuatu yang baru dan menarik,” ujar Astrid.

Adapula fitur dan program gimmick yang paling disukai konsumen online dalam berbelanja selama Ramadan dan Lebaran, yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19?

Dari hasil survey Snapcart didapatkan data, konsumen paling menyukai fitur Shopee Tanam (49 persen) terutama oleh kelompok umur 19-24 tahun dan 25-30 tahun, kemudian fitur Goyang Shopee (10 persen), Shopee Serba 10 Ribu (6 persen), Tap Tap Mantap (Lucky Egg) Tokopedia (6 persen), Shopee Tangkap (5 persen)

Kemudian Serbu Seru Bukalapak (4 persen), Shopee Lucky Prize (3 persen), Shopee Capit (2 persen), Shopee Lempar (2 persen), Lazada Voucher Rain (2 persen), Lazada LazCity (2 persen), Shopee Joged (2 persen), Shopee Liga 1 (1 persen), Shopeepoly (1 persen), Daily Giftbox Bukalapak (1 persen), Lazada Guest It (1 persen), Lazada Moji Go (1 persen), dan TopQuest dari Tokopedia (1 persen).

“Dari data terlihat, penawaran diskon belanja masih yang paling disukai, baik dalam bentuk cashback atau hadiah belanja. Para millenial menyukai fitur-fitur berbentuk flash games karena lebih interaktif,” tutup Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya