Bantu Petani Hadapi Tantangan, Syngenta Kenalkan Ekosistem Pertanian Centrigo

Iklim dan kekuatan pasar yang mempengaruhi bisnis menimbulkan tantangan bagi petani untuk tumbuh dan mendapatkan harga yang tepat bagi produknya

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2022, 23:21 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 20:28 WIB
Syngenta turut ambil bagian dalam upaya berkelanjutan untuk mendukung petani di Indonesia, melalui pembentukan Ekosistem Pertanian CENTRIGO™.
Syngenta turut ambil bagian dalam upaya berkelanjutan untuk mendukung petani di Indonesia, melalui pembentukan Ekosistem Pertanian CENTRIGO™.

Liputan6.com, Jakarta Kenaikan pertumbuhan populasi di seluruh Asia, keamanan dan ketahanan pangan menjadi perhatian di seluruh kawasan Asia dan Indonesia.

Syngenta turut ambil bagian dalam upaya berkelanjutan untuk mendukung petani di Indonesia, melalui pembentukan Ekosistem Pertanian CENTRIGO™.

Menempatkan petani sebagai pusat ekosistem pertanian yang diaktifkan secara digital, CENTRIGO™ menawarkan solusi menyeluruh dan terintegrasi dalam mengatasi hambatan untuk mencapai produktivitas dan profitabilitas yang lebih tinggi.

“Kami menawarkan lebih dari sekedar solusi perlindungan tanaman dan benih terbaik, tetapi juga dengan memikirkan apa yang dibutuhkan oleh petani sehari-hari, agar mereka dapat membudidayakan tanamannya dengan maksimal. Inilah yang ditawarkan oleh CENTRIGO™, melalui pusat kegiatannya yaitu berupa pendekatan digital, layanan, dan solusi yang terintegrasi,” kata Kazim Hasnain, Presiden Direktur PT Syngenta Indonesia.

Memastikan agar para petani tetap produktif dan untung menjadi kunci produksi pangan yang optimal di negara ini.

Namun, iklim dan kekuatan pasar yang mempengaruhi bisnis menimbulkan tantangan bagi petani untuk tumbuh dan mendapatkan harga yang tepat bagi produknya, yang juga secara langsung akan mempengaruhi pendapatan petani.Saat ini, petani hanya memperoleh sedikit keuntungan dari rantai produksi pangan.

Berdasarkan Statistik Pendapatan Februari 2022 dari BPS, pekerja lepas di sektor pertanian memiliki pendapatan bersih terendah dibandingkan semua industri.

Hal ini terjadi karena petani sering kurang terlayani dan tidak memiliki akses terhadap teknologi yang dapat membuka potensi pertanian dan meningkatkan nilai produk pertanian.

Untuk lebih mendukung petani dalam mengatasi tantangan tersebut, Ekosistem Pertanian CENTRIGO™ diluncurkan awal minggu ini di Jawa dan disambut dengan antusias oleh petani dan para pemangku kepentingan.

Peluncuran pertama di Lembang, sebagai daerah penghasil sayuran besar di Jawa Barat, pada tanggal 4 Oktober, dan yang kedua di Kediri, Jawa Timur, pada tanggal 6 Oktober 2022, dengan berfokus pada tanaman jagung.

 

 

Sistem Berjalan

Petani Gunungkidul Pelajari Turiman Jale Sebagai Alternatif Pengembangan Kedelai
Pelaksanaan demplot percontohan Turiman Jale (Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kedelai) di Wilayah Kapanewon Semanu, Gunungkidul.

“CENTRIGO™ didukung oleh mitra terbaik di bidangnya dan akan memastikan bahwa petani menerima layanan terbaik dari program CENTRIGO™ SmartAg kami”, kata Andre Oliveira, Head New Farming Ecosystem, Asia Pacific.

Di bawah program ini, petani pertama-tama akan menerima saran perencanaan dari tim CENTRIGO™, diikuti oleh kredit mikro dan layanan perbankan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Petani akan diberikan akses ke bibit sayuran dan benih jagung NK yang berkualitas tinggi, dan teknologi perlindungan tanaman terkemuka dari Syngenta.

Yara akan memberikan pengujian tanah untuk memberikan saran nutrisi dan solusi pupuk yang akan disesuaikan dengan kebutuhan petani. Sayurbox dan JIVA akan bertindak sebagai offtake masing-masing untuk sayuran dan jagung.

Diklaim jika dengan dukungan dari CENTRIGO™, petani tidak hanya dapat memenuhi peran kunci dalam memastikan ketahanan pangan yang lebih baik, tetapi juga memaksimalkan pendapatannya secara keseluruhan.

Perusahaan juga berencana memperluas kerjasama dengan mitra lain untuk memberikan penawaran lebih untuk mendukung kebutuhan petani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya