Menteri Trenggono Kirim Produk Perikanan Bantu Korban Bencana Alam di Sumbar

KKP juga menerjunkan taruna dan taruni sekolah perikanan untuk membantu warga korban banjir dan longsor di Sumbar.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Mar 2024, 12:14 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2024, 12:09 WIB
KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengerahkan jajarannya di pusat dan daerah untuk turun ke lapangan membantu masyarakat korban bencana alam banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Bantuan berupa paket produk perikanan, obat-obatan, beras, hingga selimut dikirimkan.Dok KKP

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengerahkan jajarannya di pusat dan daerah untuk turun ke lapangan membantu masyarakat korban bencana alam banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Bantuan berupa paket produk perikanan, obat-obatan, beras, hingga selimut dikirimkan.

"Kami ucapkan bela sungkawa untuk saudara-saudara di Sumbar yang mengalami bencana banjir dan longsor. Bantuan akan terus kami salurkan," ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP,  seperti ditulis Selasa (12/3/2024).

KKP mengoptimalkan kantor unit pelaksana teknis (UPT) yang ada di Kota Padang dan Parimanan sebagai posko tanggap bencana. Di posko-posko ini, paket bantuan ditempatkan untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat setelah melalui koordinasi dengan pemda dan perangkat desa setempat.

Adapun UPT yang menjadi posko yakni kantor SUPM Pariaman, PPS Bungus, serta Kantor BPPMHKP Padang. KKP juga menerjunkan taruna dan taruni sekolah perikanan untuk membantu warga korban banjir dan longsor di Sumbar, seperti melakukan pembersihan jalan yang tertimbun material longsor hingga membantu membenahi irigasi yang rusak.

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto menerangkan, bantuan produk perikanan yang disiapkan saat ini berupa 1.500 kaleng sarden, 2.800 tuna kaleng, serta ratusan bungkus bakso ikan dan otak-otak. Lalu ada 50 paket beras ukuran masing-masing 5 kg, 100 selimut, hingga paket obat-obatan.

Produk perikanan tersebut mengandung protein dan nutrisi lainnya yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh warga yang terkena dampak bencana banjir dan longsor.

"Mudah-mudahan produk perikanan ini bisa membantu kebutuhan pangan dan menjadi sumber makanan bergizi bagi saudara-saudara kita yang berada di pengungsian khususnya. Bantuan produk perikanan masih terus kami siapkan untuk diteruskan ke masyarakat," beber Doni yang turun langsung ke Kabupaten Padang Pariaman menemui korban banjir di Kampuang Galapuang Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis.

Lebih jauh Doni menjelaskan, bantuan yang disalurkan nilainya ratusan juta rupiah yang berasal dari internal unit kerja dan para pegawai KKP di pusat maupun daerah. Menurut Doni, respon cepat mengumpulkan bantuan di internal KKP sesuai arahan Menteri Trenggono.

"Semangatnya adalah saling membantu, terlebih kita memasuki bulan suci Ramadan. Semoga semua bantuan ini membawa manfaat terutama bagi anak-anak, ibu hamil dan orang tua yang menjadi korban. Mudah-mudahan kebutuhan protein tercukupi, sampai kondisi membaik," pungkasnya.

 

KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengerahkan jajarannya di pusat dan daerah untuk turun ke lapangan membantu masyarakat korban bencana alam banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Bantuan berupa paket produk perikanan, obat-obatan, beras, hingga selimut dikirimkan. Dok KKP

Selain menemui warga, Doni turut meninjau tambak lele milik pembudidaya yang terdampak banjir di Desa Ketapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Di lokasi tersebut, pembudidaya mengalami kerugian sekitar Rp250 juta akibat sebagian besar lele siap panen, benih, dan indukan yang berada di 30an kolam budidaya, hilang terbawa banjir.

"Terima kasih sekali bantuannya dari KKP. Kami harapkan juga ada bantuan untuk tambak-tambak kami agar bisa produksi kembali," ujar Akmal, salah satu pembudidaya korban banjir penerima paket bantuan produk perikanan.

Sebagai informasi, banjir dan longsor melanda permukiman warga di sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat, yakni Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Solok, Agam, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota sejak 7 Maret lalu. Berdasarkan data sementara BNPB, bencana alam menyebabkan 19 orang meninggal, tujuh lainnya masih hinggal, dua warga terluka, serta memaksa puluhan ribu warga mengungsi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya