Pemerintah Dinilai Setengah Hati Soal Mobil Hibrida

Pemerintah Indonesia dalam hal ini kurang tanggap ketika munculnya kendaraan berteknologi baru, yang menjanjikan efisiensi dan lebih ramah.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 11 Sep 2014, 15:14 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2014, 15:14 WIB
Toyota Prius
(Foto: Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Isu menipisnya bahan bakar minyak (BBM) memang telah menjadi konsumsi warga dunia. Industri otomotif yang punya andil besar dalam masalah itu pun terus berbenah.

Sayangnya, pemerintah Indonesia dalam hal ini kurang tanggap dengan 'alternatif' munculnya kendaraan berteknologi baru yang menjanjikan efisiensi dan lebih ramah lingkungan, salah satunya mobil hibrida.

"Kebijakan hemat energi itu penting. Kita tahu kondisi harga bahan bakar terus naik dan sifatnya tidak terbarukan," ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Suparno Djasmin di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Lanjut dia, pelaku industri otomotif dalam hal ini terus mendukung seluruh langkah pemerintah dalam melakukan penghematan konsumsi bahan bakar minyak. Suparno mengatakan, proyek low cost green car (LCGC) merupakan contohnya.

"Melalui program itu masyarakat didorong untuk menggunakan mobil yang hemat bahan bakar," ujar dia.

Sementara itu, disinggung soal tren penggunaan mobil hibrida di dalam negeri, pria yang akrab disapa Pak Abong itu menuturkan, Toyota dalam hal ini punya teknologi hibrida yang terbukti berhasil.

"Kalau peraturan pemerintahnya sudah lebih clear, kami tentu saja siap," tegasnya.

Dia tak menampik, ada banyak potensi di mobil hibrida. Di dalam negeri, PT TAM memiliki Camry dan Prius.

"Untuk penjualan Camry hibrida ialah 30-40 unit per bulan, sedangkan untuk Prius tidak terlalu besar," ungkap Marketing Director PT TAM Rahmat Samulo kepada Liputan.com.

Menurut Samulo, penjualan mobil hibrida Toyota cukup stabil di kisaran angka 350 unit per tahun. "Dari tahun ke tahun nggak terpaut jauh. Segmen ini (mobil hibrida) angkanya nggak berubah-ubah," tuntasnya.  (Gst/Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya