Motor Bebek Hilang Pamor

Penjualan motor bebek kian lama kian menyusut. Segmen cub semakin tergerus dengan segmen sport.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 08 Agu 2016, 07:41 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 07:41 WIB
Taklukkan Perjalanan Menantang dengan All New Honda Supra GTR 150
AHM luncurkan motor petualang All New Honda Supra GTR 150 taklukkan berbagai kondisi jalan dengan nyaman.

Liputan6.com, Malang - Penjualan motor bebek kian lama kian menyusut. Segmen cub semakin tergerus dengan segmen sport. Kondisi ini juga terlihat nyata secara regional di Provinsi Jawa Timur.

"Pasar sepeda motor mengarah ke skutik dan sport. Sport antara 17-18 persen saat ini, tahun lalu 11-12 persen. Sementara itu matik 80-an persen, yang menurun terus bebek," Suwito, Presiden Direktur PT PT Mitra Pinasthika Mulia, main dealer Honda di Jawa Timur dan NTT.

Untuk kelas 150 cc, penjualan Sonic 150R terus menurun, sebaliknya, sport 150 cc Honda justru tumbuh. "Kategori Sonic kontribusinya berkurang terus. Yang mencolok naik kategori sport CB150 dan CBR150R," tambah Suwito.

Bertahan

Melihat pangsa pasarnya yang semakin menyusut, Honda menegaskan tetap mempertahankan segmen bebek meskipun konsumennya lari ke skutik dan sport. Penurunan segmen cub sebenarnya bukan kemauan dari produsen.

"Bebek ini tidak kami matiin, ada pasarnya. Kalau permintaan pasar masih ada untuk produknya, kami perhatikan (segmen cub). Keadaan bebek turun diciptakan pasar sendiri," tutur Agustinus Indraputra, selaku General Manager Planning Analysis PT Astra Honda Motor.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya