Tensi Politik Meninggi, Hyundai Tutup Pabrik

Hyundai Motor menghentikan sementara produksi karena ketegangan politik antara Korea Selatan dan Tiongkok.

oleh Rio Apinino diperbarui 27 Mar 2017, 15:16 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 15:16 WIB
Logo Hyundai
Logo Hyundai.

Liputan6.com, Cangzhou - Hyundai Motor menghentikan sementara produksi di pabrik Cangzhou, Hebei, Tiongkok selama satu minggu, dimulai 24 Maret lalu hingga 1 April nanti. Hal ini disebabkan karena persoalan politik.

Dilaporkan Reuters, Senin (27/3/2017), Hyundai "ditargetkan" di Tiongkok karena negeri asalnya, Korea Selatan, menjalin hubungan kerja sama yang semakin intensif dengan Amerika Serikat (AS). Tiongkok merasa itu akan merugikan mereka.

AS berencana mengembangkan sistem keamanan sekaligus sistem pertahanan misil bernama Terminal High Altitude Area Defence (THAAD). Tiongkok khawatir radar itu dapat menembus wilayahnya dan mengancam keamanan.

Hyundai merasa ini adalah keputusan yang tepat. Sebab jika tidak begitu, mereka akan semakin kesulitan berjualan. Tensi politik yang meninggi berimplikasi pada penjualan.

Analis industri mengatakan bahwa penghentian sementara ini mungkin bertujuan untuk memotong persediaan yang berasal dari perlambatan penjualan. Juru bicara Hyundai sendiri tidak ingin berkomentar lebih jauh soal ini.

Menariknya, perlambatan penjualan ini telah mereka rasakan bahkan sebelum keputusan untuk menghentikan sementara pabrik dilakukan. Senin ini misalnya, nilai saham mereka turun 3 persen. Begitu pula perusahaan afiliasi Kia Motor.

Bahkan, seorang pengaman dari Hi Investment & Securities, Ko Tae-bong, mengatakan bahwa penjualan Hyundai bakal menurun tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya