BMW Fokus pada Inovasi Otonomos dan Konektivitas, Jualan Nomor 2

BMW mengatakan bahwa mereka lebih memilih fokus untuk menjadi yang terdepan dalam hal teknologi otonomos dan konektivitas

oleh Rio Apinino diperbarui 24 Mei 2017, 16:11 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2017, 16:11 WIB
Logo BMW dan Sejarah Kontroversial di Baliknya
Mengapa BMW menggunakan dasar logo berbentuk bulat? Mengapa pula warna yang dipilih adalah biru dan putih?

Liputan6.com, Munich - BMW mengatakan bahwa mereka lebih memilih fokus untuk menjadi yang terdepan dalam hal teknologi otonomos dan konektivitas, ketimbang terus menerus mengejar angka penjualan yang besar.

Menurut sang CEO, Harald Krueger, untuk mencapai tujuan ini, mereka perlu mempekerjakan orang-orang terbaik. Ia juga menyinggung kerja sama dengan Toyota.

"Dengan Toyota, kami sedang mengerjakan generasi baru kendaraan fuel cell. Tahun 2021, kami merencanakan serangkaian langkah kecil lain dalam teknologi sel bahan bakar," ujarnya dikutip dari Automotive News, Selasa (23/5/2017).

Akhir pekan lalu, BMW memperkuat kemitraannya dengan perusahaan teknologi Delphi. Dengan begitu, mereka memperpanjang kerja sama dengan pihak lain. Sebelumnya mereka telah berkolaborasi dengan Intel dan Mobileye.

Hal ini mereka lakukan demi efisiensi. Alih-alih membuat sesuatu dari awal, lebih baik menggunakan yang sudah ada.

"Kami bukan yang terbaik dalam membuat radar dan kontrol penglihatan, jadi kami bekerja sama dengan Mobileye. Kami tidak membuat chip, jadi kami bekerja sama dengan intel. Kami baru saja bekerja sama dengan Delphi," tambahnya.

BMW sebetulnya tidak meninggalkan sama sekali kuantitas penjualan produk. Dilaporkan Reuters pertengahan Mei lalu, orang dalam perusahaan mengatakan bahwa BMW ingin membuat 3 juta unit mobil per 2020.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya