Porsche Indonesia Ogah Main Mobil Hybrid, Kenapa?

Keberadaan mobil hybrid atau listrik memang belum berkembang pesat di Indonesia.

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Jun 2017, 20:03 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2017, 20:03 WIB
 Porsche Panamera 4 E-Hybrid generasi kedua.
Porsche Panamera 4 E-Hybrid generasi kedua.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan mobil hybrid atau listrik memang belum berkembang pesat di Indonesia. Namun, mobil bertenaga alternatif ini diyakini mampu mendapatkan tempat di pasar otomotif Tanah Air di masa depan.

Menanggapi hal tersebut, Christopher Choi, Managing Director Porsche Indonesia melihat, kendaraan seperti plug-in hybrid bisa menjadi penting, tapi di Indonesia sendiri saat ini pasarnya memang belum besar.

"Alasannya, jika di pasar lain seperti Thailand dan Srilanka, kendaraan hybrid mendapatkan subsidi pajak dari pemerintah, jadi harganya murah," jelas Christopher saat berbincang dengan wartawan di sela-sela peresmian kantor baru Eurokars Group, di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (14/6/2017).

Lanjut Christoph, saat ini porsche Indonesia masih menunggu dan melihat untuk meniagakan kendaraan hybrid di Indonesia. "Jika pemerintah sudah mengumumkan pajak hybrid, mungkin kita akan tertarik," jelasnya.

Sebelumnya pria yang belum fasih berbahasa Indonesia ini pernah mengatakan, selain pajak permasalahan yang terjadi di Indonesia terkait mobil hybrid adalah ketersedian infrastruktur. "Mungkin saja, nanti ke depan kita bawa (model hybrid) ke Indonesia," pungkasnya saat berbincang dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Porsche di pasar Thailand sejatinya sudah memiliki satu model hybrid, yaitu Porsche Cayanne S E-Hybrid.

 

 

Simak video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya