Kuasai Teknik Berkendara Ini kalau Mau Selamat di Jalan

Teknik berkendara yang satu ini kalau diterapkan dengan baik bisa membuat Anda selamat di jalan. Jurus apa itu?

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Okt 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2017, 19:30 WIB
Honda
Uji slalom menguji kemampuan dalam mengontrol sepeda motor dengan optimalisasi putaran gas, pengereman dan juga pengendalian setang kemudi. (Arthur/Liputan6)

Liputan6.com, Suzuka - Empat instruktur safety riding binaan PT Astra Honda Motor (AHM) mengikuti kompetisi The 18th Safety Japan Instructors Competition 2017 yang berlangsung di Suzuka, Jepang pada 19-20 Oktober 2017.

Senior Analyst Safety Riding AHM Johanes Lucky yang mendampingi keempat instruktur dalam kompetisi tersebut menjelaskan, dalam ajang kompetisi internasional ini, peserta diuji pengetahuan dan keterampilan keselamatan berkendara dalam ujian teori dan praktik. Salah satu ujian praktik tersebut adalah course slalom.

Lucky bercerita, uji slalom menguji kemampuan instruktur dalam mengontrol sepeda motor dengan optimalisasi putaran gas, pengereman dan juga pengendalian setang kemudi. Instruktur harus mampu mengombinasikan ketiga kemampuan untuk melewati beberapa rintangan yang telah disiapkan penguji.

Menurutnya, sebenarnya setiap jenis atau tipe sepeda motor memiliki kemampuan untuk melewati beberapa rintangan. "Nah, dalam cource slalom, instruktur diuji seberapa jauh dia mampu menguasai sepeda motor," jelas dia saat ditemui di Sirkuit Suzuka, Jepang baru-baru ini.

Teknik slalom ini seharusnya juga dikuasai oleh pengendara motor di jalan raya sehingga ketika pengendara ada di jalan raya bisa mengontrol sepeda motor dengan baik.

"Seumpama dia harus berbelok dia harus paham kapan mulai mengerem dan di mana bisa membuka putaran gas. Lalu juga harus paham menikung dengan kecepatan berapa. Itu semuanya akan memengaruhi di jalan raya," dia melanjutkan.

Lucky menjelaskan, saat ini banyak pengendara motor yang tidak menguasai teknik slalom. Akibatnya sangat parah yaitu sering terjadi kecelakaan.

Oleh sebab itu, ia pun berharap agar keempat instruktur safery riding yang mengikuti kompetisi di Jepang ini bisa menularkan pengetahuannya kepada instruktur lain yang ada di Indonesia. Selanjutnya, para instruktur tersebut juga membagi pengetahuan kepada para pengendara motor.

Tujuannya, dengan adanya pengetahuan mengenai slalom ini bisa menurunkan angka kecelakaan di Indonesia. Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2015 mencapai 98,9 ribu kasus.

Angka ini meningkat 3,19 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 95,5 ribu kasus. Dengan adanya pengetahuan mengenai slalom dalam safety riding ini, diharapkan angka kecelakaan tersebut bisa terus menurun.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya