Mitsubishi Xpander Tembus 66 Ribu Unit, Kapasitas Produksi Ditambah

Belum genap setahun, pencapaian low multi purpose vehicle (LMPV) andalan Mitsubishi itu mencapai 66 ribu unit

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2018, 12:32 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 12:32 WIB
Mitsubishi Xpander Siap Diekspor
Deretan mobil Mitsubishi Xpander yang siap diekspor melalui IPC Car Terminal, PT IKT, Cilincing, Jakarta, Rabu (25/4). Pengiriman akan dimulai untuk, sebelum Thailand, Vietnam dan pasar ekspor lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Mitsubishi Xpander mendapat respon positif dari konsumen Indonesia. Belum genap setahun, pencapaian low multi purpose vehicle (LMPV) andalan Mitsubishi itu mencapai 66 ribu unit sejak mengawali debutnya pada Agustus 2017.

Saking tingginya permintaan, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku produsen Mitsubishi Xpander kewalahan. Dari total penjualan tersebut baru setengahnya yang didistribusikan.

"Sisanya masih harus menunggu," kata Irwan Kuncoro Director of Sales Marketing PT MMKSI di sela pembukaan event 'Mitsubishi Motors Special Exhibition Bandung' di Trans studi Mall, Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, Imam Choeru Cahya, Head of Sales and Marketing Group MMKSI menyebut, Xpander bisa berkontribusi hingga separuh dari total target penjualan sebesar 140 ribu unit di tahun fiskal 2018 yang dimulai April 2018 hingga Maret 2019.

"Dari 140 ribu unit itu, kontribusi Xpander diprediksi mencapai 50 persen alias sekitar 70 ribu unit," jelasnya.

Lebih rinci ia menyampaikan, target penjualan sebesar 140 ribu unit itu sudah termasuk penjualan kendaraan niaga ringan seperti Mitsubishi L300 dan T120 SS.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Kapasitas Produksi Ditambah

Mengenai tingginya permintaan Xpander, Mitsubishi berupaya untuk mengatasinya dengan meningkatkan kapasitas produksinya dari 5.000 unit per bulan menjadi 8.000 unit per bulan sejak Januari tahun ini.

Selanjutnya, pabrikan berlambang tiga berlian itu akan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 9.000 unit per bulan, kemudian 10 ribuan unit per bulan.

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya