Pasang Lampu LED dan HID di Sepeda Motor untuk Mudik, Perhatikan Hal Ini!

Nah, bagi yang berniat untuk menggunakan variasi lampu HID atau LED, sebaiknya jangan sembarangan. Pasalnya, salah-salah justru bisa bikin aki cepat tekor dan rusak.

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Jun 2018, 07:02 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 07:02 WIB
Lampu
Tampilan lampu HID di Yamaha NMax (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, masih banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor. Bahkan, untuk menunjang kebutuhan jalan jauh, banyak pemilik motor yang melakukan modifikasi untuk tunggangannya, seperti mengganti lampu untuk penerangan jalan saat malam hari.

Nah, bagi yang berniat untuk menggunakan variasi lampu HID atau LED, sebaiknya jangan sembarangan. Pasalnya, salah-salah justru bisa bikin aki cepat tekor dan rusak.

Dijelaskan Marcell, Chief Mechanic bengkel aksesoris dan modifikasi MotoTAG, sebaiknya lihat dulu sistem kelistrikan sepeda motor, apakah menggunakan AC atau DC.

"Lampu HID itu butuh listrik yang besar, jadi kalau masih sistem kelistrikan AC aki bakal cepat tekor. Sedangkan LED butuh listrik yang statis, dan sistem AC belum menghasilkan listrik yang statis, jadi lampu akan cepat rusak walaupun aki tidak jebol," jelas Marcell saat berbincang dengan Liputan6.com di bengkelnya yang terletak di Jalan Kembang Kerep Raya, Meruya Utara, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Lanjut pria ramah ini, biasanya sistem kelistrikan AC digunakan untuk motor produksi lama, atau yang masih menggunakan sistem pengabutan karburator. Sedangkan untuk motor injeksi atau produksi baru, sudah menggunakan sistem kelistrikan DC.

"Bisa juga ganti sistem kelistrikan AC ke DC, dengan mengganti magnet, kiprok, dan sepul. Kalau sudah begitu, dijamin aman kalau mau melakukan variasi lampu HID, LED, atau variasi aksesoris yang membutuhkan pasokan listrik yang besar," ucapnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Selanjutnya

Perlu diingat lagi, untuk mengubah sistem kelistrikan juga tidak boleh sembarangan, harus menggunakan komponen original. Begitu juga dengan penggantian kabel, harus mengikuti ukuran diameter kabel standar pabrikan.

"Kalau ubah dari AC ke DC, biaya jasanya itu kurang lebih Rp 200 sampai Rp 300 ribuan. Sedangkan part-nya bisa sampai Rp 600 ribuan, di luar harga aki dengan ampere yang lebih besar," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya