Hati-Hati, Terlalu Lama Mengemudi Bisa Meningkatkan Berat Badan

Jika sebelumnya disebutkan terlalu lama mengemudi bisa menurunkan kecerdasan. Selain itu, terlalu lama mengemudi juga bisa meningkatkan berat badan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2018, 14:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 14:17 WIB
Belajar Mengemudi
Ilustrasi pengemudi mobil(Foto: driveadelaide)

Liputan6.com, Jakarta - Jika sebelumnya disebutkan terlalu lama mengemudi bisa menurunkan kecerdasan. Selain itu, terlalu lama mengemudi juga bisa meningkatkan berat badan.

Mitos atau fakta? Jadi, menurut laman resmi Daihatsu Indonesia, mengemudi dalam waktu yang lama bisa meningkatkan level stres lho.

Penelitian yang dilakukan oleh Australian Catholic University's Institute for Health and Ageing dari Sydney menunjukkan bahwa menyetir dalam waktu yang cukup lama bisa membuat berat badan bertambah.

Jadi, bukan mitos ya. Kenapa?

Penelitian yang dilakukan terhadap 2.800 orang dewasa, menyebutkan bahwa mereka yang menghabiskan waktu menyetir lebih dari 1 jam sehari memiliki bobot tubuh 2,3 kilogram lebih berat.

Tak hanya itu, mereka juga memiliki lingkar pinggang 1,5 sentimeter lebih lebar jika dibandingkan dengan mereka yang hanya menghabiskan waktu menyetir selama 15 menit.

Maka supaya terhindar dari kegendutan yang tak diinginkan, imbangi dengan olahraga rutin.

Sumber: Otosia.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hati-Hati, Kelamaan Nyetir Bisa Menurunkan Kecerdasan

Jauhnya jarak tempuh dari rumah ke kantor berdampak pada waktu tempuh. Terutama jika Anda menyetir sendiri dan terjebak macet.

Bahkan, di kota-kota besar seperti Jakarta, menghabiskan waktu 1 hingga 2 jam di jalan seperti rutinitas yang tak bisa dihindari. Hingga muncul istilah tua di jalan.

 

 
Namun, taukah kamu bahwa hal ini memiliki dampak yang tak baik?

Melansir laman resmi Daihatsu Indonesia, sering terlalu lama menyetir bisa menurunkan kecerdasan dan melemahkan daya otak. Hal tersebut ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh kelompok peneliti dari University of Leicester.

Penelitian tersebut dilakukan selama lima tahun terhadap 500.000 orang yang berusia 37 sampai dengan 73 tahun. Kelompok orang yang menyetir 2 sampai 3 jam per hari cenderung memiliki daya kerja otak yang lebih rendah dan terus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kelompok orang yang jarang atau bahkan sama sekali tidak menyetir.

Hal itu disebabkan lantaran selama menyetir otak tidak berfungsi dengan aktif. Lama kelamaan, jika frekuensi menyetir menjadi meningkat, daya kerja otak pun akan semakin menurun.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya