Liputan6.com, Jakarta Satu lagi mobil listrik asal Negeri Donald Trump resmi dipasarkan. Ya, Tesla Model Y yang mengisi pasar SUV listrik baru saja dirilis di California, 14 Maret 2019.
Seperti yang pernah dibocorkan bos Tesla, Elon Musk, Model Y memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang Model 3. Di Amerika Serikat, Tesla Model Y dijual mulai harga USD 39.000 atau Rp555 jutaan (Kurs USD 1 = Rp 14.225) hingga USD 60.000 atau Rp853,5 jutaan.
Advertisement
Baca Juga
Model Y hadir dalam empat varian, yakni Standar Range (Rp 555 jutaan), Long Range (Rp668 jutaan), Dual Motor AWD (Rp725,5 jutaan), dan Performance (Rp853,5 jutaan)
Model Y memiliki panoramic glass roof yang membuat penumpangnya merasakan sensasi berbeda saat berkendara.
Saat masuki Model Y, terlihat berbeda dari Model 3. Model Y terdiri dari tiga baris kursi dengan kapasitas 7 penumpang. Model Y memiliki dasbor yang minimalis dengan layar sentuh besar sebagai sistem hiburan yang terlihat bisa dipakai untuk mengontrol semuanya, termasuk fitur opsional Autopilot system.
Model Y juga bisa berakselerasi mulai 0-100 km/jam dalam waktu 3,5 detik. Tapi versi entry-level, varian Standar Range butuh waktu 5,9 detik untuk berakselerasi dari 0-100 km/jam.
Baterai Model Y sanggup dipakai untuk menjangkau jarak hingga 300 kilometer. Sistem all-wheel drive hanya akan ditemui untuk varian Performance dan Long Range.
Sumber: Otosia.com
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Isi Daya Cuma 5 Menit
Mengisi daya mobil listrik mungkin bisa menghabiskan waktu beberapa jam, berbeda dengan mobil konvensional yang bisa langsung diisi dengan bahan bakar bensin atau solar.
Tapi jika mobil listrik itu Tesla mungkin bisa hanya butuh beberapa menit. Sebab, Tesla baru saja mengenalkan sistem pengisian daya supercepat.
Sistem itu bisa mengisi daya hingga bisa menjangkau jarak 120 kilometer hanya dalam waktu 5 menit. Tapi sistem ini baru berlaku untuk Tesla Model 3.
Sementara Model X dan Model Y baru bisa menggunakan sistem ini pada quartal kedua. Model Y sendiri baru akan dirilis pada kuartal kedua di Amerika Utara, pada kuartal ketiga di Eropa, dan akhir tahun nanti di kawasan Asia Pasific.
Dengan adanya sistem ini, Tesla bisa melayani dua kendaraan per hari di akhir tahun 2019 nanti, jika dibandingkan dengan saat ini. Sistem ini diklaim akan memberikan banyak manfaat bagi para pemilik Tesla di seluruh dunia.
Advertisement