Transjakarta Teken Nota Kesepahaman dengan Perusahaan Bus Listrik

Kemajuan sektor transportasi massal di sejumlah negara mengacu pada angkutan jalan yang ramah lingkungan. Agar hal tersebut terwujud, bus listrik merupakan salah satu armada yang akan segera disiapkan pemerintah.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Mar 2019, 12:46 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 12:46 WIB
Transjakarta Buat Nota kesepahaman Dengan Perusahaan Bus Listrik
Transjakarta buat nota kesepahaman dengan perusahaan bus listrik

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan sektor transportasi massal di sejumlah negara mengacu pada angkutan jalan yang ramah lingkungan. Agar hal tersebut terwujud, bus listrik merupakan salah satu armada yang akan segera disiapkan pemerintah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rapat pimpinan pada Januari lalu telah menginstruksikan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengkaji bus listrik, bahkan menyiapkan uji cobanya tahun ini.

Sesuai arahan tersebut, Transjakarta mengkaji sesuai instruksi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan uji coba bus listrik melalui komitmen dengan para penyedia yang bersedia diseleksi yang tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of UnderStanding/MOU) bersama.

"Untuk mempersiapkan ujicoba, TransJakarta menandatangani MOU dengan tiga perusahaan, vakni BYD, MAB dan RAC-Danfoss, serta satu lembaga pendidikan. Institut Teknologi Bandung (ITB) yang akan menyiapkan bus listrik untuk diuji coba," kata Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono di Kemayoran, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Selain penyiapan unit yang mendukung kendaraan ramah lingkungan, Transjakarta juga ingin berperan dalam membangun kesadaran publik akan bus listrik.

Selanjutnya

Karena itu, pameran Busworld South East Asia 2019 dijadikan wadah memperlihatkan dua armada bus listrik yang akan diuji coba.

"Yang satu dari BYD, yang sudah teruji di 50 negara dan salah satunya di Kota Shenzhen yang sudah 100 persen menggunakan bus listrik sebanyak 16.000 unit. Satunya lagi dari MAB, hasil kreasi inovasi anak bangsa yang harus terus dikembangkan dan diperkuat untuk membangun kapasitas nasional," ujar Agung.

Selain itu, Transjakarta mengaku tetap membuka peluang bagi penyedia bus listrik yang ingin ikut serta dalam ujicoba, asalkan memenuhi syarat kondisi operasional TransJakarta, serta bekerja sama dengan para operator dan memiliki kesiapan kemitraan dengan APM untuk penyiapan infrastruktur dan pemeliharaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya