Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan mobil bertransmisi otomatis saat ini tergolong tinggi, utamanya di kota-kota besar yang tingkat kemacetannya tinggi. Meski demikian, peminat mobil transmisi manual juga masih tinggi lantaran model ini dinilai lebih irit bensin dan mudah merawatnya.
Bisa dibilang, mobil transmisi manual yang masih banyak dipilih salah satunya adalah Toyota Avanza. Tapi, harus diingat, ada beberapa kesalahan sepele yang kerap dilakukan pemilik mobil, sehingga usia pakai kopling manual Toyota Avanza cepat menurun, bahkan mengalami kerusakan.
Berikut, 5 kesalahan yang kerap dilakukan pengemudi Toyota Avanza yang membuat kopling Toyota Avanza cepat rusak, seperti disitat dari laman resmi Auto2000:
Advertisement
1. Menginjak pedal kopling sepanjang perjalanan
Posisi ini sering dipilih karena pengemudi malas mengangkat kaki dari pedal kopling, dan berpindah saat ingin kembali menginjak pedal kopling.
Akibatnya, dapat mempercepat keausan pada release bearing dan pelat kopling. Oleh sebab itu, lepaskan kaki dari pedal kopling setelah proses memindahkan gigi transmisi.
Selain itu, ketika menginjak pedal kopling harus sepenuhnya agar roda gila (fly wheel) dan pelat kopling dapat benar-benar tidak lagi terhubung, sehingga memudahkan saat memindahkan tuas transmisi dan mengurangi risiko cepat aus.
Setelah memindahkan tuas transmisi, lepaskan pedal kopling secara perlahan dan diselaraskan dengan injakan pada pedal gas. Jangan tergesa-gesa karena akan membuat pelat kopling mudah selip dan aus.
2. Setengah kopling
Dengan menginjak pedal kopling setengah, bersamaan dengan menekan pedal gas membuat seluruh komponen yang ada di dalam sistem kopling manual mobil jadi cepat rusak. Tentu, biasanya yang kena terlebih dahulu adalah pelat kopling.
Bahkan dalam kondisi ekstrim bisa tercium bau gosong. Cukup gunakan rem tangan untuk menahan laju mobil. Perlakukan pedal kopling secara halus biar awet dan bekerja optimal.
Masalah lain dari 'kebiasaan' setengah kopling adalah adanya getaran berlebih di mobil. Semakin sering dilakukan, komponen seperti dudukan mesin bisa kalah lebih cepat. Kalau sudah begini, kerusakan bisa merambat ke komponen lainnya.
3. Malas memindahkan gigi transmisi ke posisi netral
Alasan yang paling sering digunakan adalah agar tidak repot saat mau jalan. Padahal, selain merusak komponen seperti release bearing, perilaku seperti ini juga tidak aman.
Bayangkan jika karena sesuatu hal, kaki Anda terangkat dari pedal kopling. Risiko paling kecil adalah mobil menabrak kendaraan atau sesuatu di depannya.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya bila Anda memindahkan gigi transmisi ke posisi netral, lepaskan kaki dari pedal kopling dan tarik rem parkir. Toh, hal ini juga memberi kesempatan buat kaki kiri beristirahat.
Advertisement
4. Memulai perjalanan dari gigi dua
Perbandingan gigi satu transmisi manual dibuat besar agar dapat start dengan baik. Masalahnya, Anda harus lekas memindahkan posisi gigi dua sesaat setelah mobil melaju.
Sebagian orang malas melakukan proses ini dan langsung memasukkan gigi dua saat mau jalan. Dengan sedikit menahan injakan pedal kopling dan menambah tekanan pada pedal gas, mobil akan bergerak dan Anda tak perlu repot memindahkan gigi dua.
Masalahnya, kopling akan terbebani dengan gaya berkendara seperti ini. Efeknya, mirip ketika melakukan setengah kopling. Alhasil, kopling manual Toyota Avanza Anda bakal cepat rusak.
5. Gaya mengemudi terburu-buru dan kasar
Gaya terburu-buru dan kasar ketika menginjak pedal kopling juga mempercepat berkurangnya usia pakai kopling, karena gesekan yang terjadi antar komponen jadi besar dan kasar.
Santai saja, dan sesuaikan dengan irama mesin dan kecepatan mobil.