Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2019 menjadi saksi bergugurannya 6 sepeda motor di Indonesia. Alasannya tentu saja penjualan yang kurang memuaskan dan perusahaan dituntut memenuhi selera pasar.
Berikut 6 sepeda motor yang disuntik mati di 2019:
Advertisement
Baca Juga
1. Honda Megapro FI
Di awal tahun, Astra Honda Motor (AHM) resmi mengumumkan tidak menjual New Megapro FI. Sebenarnya sejak akhir 2018, ia sudah berhenti produksi. Alasannya karena adanya pergeseran tren. Salah satu motor sport andalannya digantikan oleh Verza 150 dan CB150R Streetfire yang kaya fitur dan teknologi canggih.
Honda Megapro merupakan naked bike yang sempat melegenda di zamannya. Pertama muncul di 1999. Hingga model terakhirnya mengusung nama New Megapro FI. Dibenamkan mesin berkapasitas 150 cc dengan teknologi injeksi PGM-FI. Terakhir, motor ini ditawarkan ke konsumen dengan banderol Rp 22,075 juta.
2. Honda Blade 125 FI
Sepeda motor Blade 125 FI kebagian jatah disuntik mati. Kiprahnya selama 10 tahun harus digeser oleh kehadiran skutik. Padahal perbekalannya tak kalah modern. Bebek ini menggendong mesin 125 cc dengan teknologi PGM-FI. Ia dikenal dengan kelincahannya dan hemat bahan bakar. Diklaim mampu menghasilkan kecepatan maksimum hingga 100,7 km/jam, serta akselerasi 12,6 detik pada jarak 0-200 meter. Penghentian produksi Blade sendiri diumumkan pada Februari 2019. Kendati begitu, AHM masih mempertahankan lini moped lainnya, seperti Supra GTR 150, Revo dan Supra X.
3. Honda Beat Pop
AHM kembali menyuntik mati salah satu skutiknya, BeAt Pop Enhanced Smart Power (eSP). Masa baktinya berakhir setelah lima tahun mengaspal. Keputusan ini diambil dari imbas penurunan penjualan skutik 110 cc. Menghilang dari daftar penjualan sejak kuartal 1 2019.
Pop diketahui mengalami sentuhan terakhir kali pada 2017. Ada pembaruan didesain striping, desain pelek baru, serta penggunaan ban tubeless. Kendati demikian, AHM masih mempertahankan penjualan BeAT Sporty eSP dan BeAT Street eSP.
4. All New Suzuki Satria F150 Standar
Munculnya varian baru di akhir September, membuat Suzuki merampingkan tipe All New Satria F150. Sebelumnya ada empat varian, Satria F150 Standard, Black Fire, MotoGP dan Satria F150 Black Predator. Versi standar dan Black Fire dihilangkan. Kini dirampingkan jadi hanya dua, Satria F150 Special Edition dan Predator Series. Seri MotoGP masuk dalam ketegori edisi spesial.
Tipe standar dipensiunkan sebab peminatnya tidak sebanyak varian lain. Alasannya karena fitur yang disematkan sedikit. Tidak seperti yang masih bertahan hingga kini. Untuk Special Edition telah dilengkapi dengan alarm dan color casting wheel. Versi Predator lebih lengkap lagi dengan kehadiran USB charger beserta emblem 3D.
Advertisement
5. Yamaha Xabre
Yamaha mengakhiri karir Xabre di Tanah Air. Ia tidak lagi diproduksi, alias tinggal menghitung waktu hingga stok yang ada di pasar habis. Kini posisinya digantikan MT-15. Keputusan untuk mengakhiri masa tayangnya, berkaitan dengan performa penjualan yang kurang maksimal. Meski begitu, ia masih beredar di laman website resmi Yamaha Indonesia. Motor ini dibanderol Rp 30,7 juta OTR Jakarta.
Xabre pertama kali diluncurkan pada 2016. Ia menjadi pelengkap di lini motor sport Yamaha bersama Byson FI, R15 dan Vixion. Menggendong mesin R15 lawas, mesin LC4V yang belum dilengkapi dengan VVA. Jantung mekanis satu silinder 150 cc SOHC bertenaga 16 hp / 8.500 rpm dan torsi puncak 14,3 Nm / 7.500 rpm, yang disalurkan melalui transmisi 6-speed.
6. Viar Cross X 200 ES
Kabar mengejutkan datang dari perusahaan otomotif asal Indonesia. Di pengujung tahun, Viar mengumumkan menghentikan masa bakti Cross X 200 ES. Tak bisa bersaing, menjadi alasan utama disuntik mati (diskontinu). Sejak kemunculannya di 2016, kalah pamor dengan saudaranya Cross X 200 GT.
Informasi itu terpampang di laman resmi Viar Indonesia. Menurut mereka, keputusan dibuat karena demand-nya tidak sesuai harapan. Dari data pabrikan, X Cross 200 ES menggendong mesin 4-tak SOHC berkubikasi 200 cc. Tenaga yang mampu diraih 17,4 hp / 8.500 rpm dan torsi 15 Nm / 6.500 rpm. Harga yang dipatok hampir menyentuh Rp 30 juta (tepatnya Rp 29,86 juta).
Sumber: Oto.com