Motor Parkir Terendam Banjir, Jangan Lakukan Hal Ini

Genangan air bisa tiba-tiba menjadi tinggi, kadang juga menyerbu tempat parkir. Tak jarang, sepeda motor kemudian menjadi korban terendam banjir.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2020, 15:25 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2020, 15:25 WIB
Banjir Rendam Jalan DI Panjaitan
Sebuah motor tenggelam di Jalan Di Panjaitan dekat Halte Transjakarta Cawang Soetoyo yang banjir, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa sore (31/12/2019) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek terjadi Rabu (1/1/2020) pagi. Hal ini merupakan dampak intensitas hujan yang tak kunjung berhenti sejak Selasa sore 31 Desember 2019.

Genangan air bisa tiba-tiba menjadi tinggi, kadang juga menyerbu tempat parkir. Tak jarang, sepeda motor kemudian menjadi korban terendam banjir.

Jika begitu, pemilik sepeda motor perlu tahu apa yang harus dia lakukan. Asisten Trainer di Technical Training PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W, Dadan Danil menyarankan untuk menguras dan mengganti oli karena jika terendam cukup tinggi, otomatis air masuk ke dalam mesin. Jangan menghidupkan mesin, sebelum mengganti oli dan komponen-komponen lain yang terkena banjir.

 

Mengganti oli tidak cukup sekali, melainkan harus dua sampai tiga kali agar air banjir yang masih terjebak di dalam mesin keluar sampai tuntas. Selain ganti oli, filter oli dan busi sudah juga wajib diganti baru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jangan Starter

“Langkah pertama, ganti oli dan motor jangan distarter atau. Juga ganti filter oli, bukan busi. Jangan lupa sambil diselah-selah sedikit. Kenapa bukan busi dan diselah? Takutnya ada air yang terjebak di ruang bakar. Kalau sampai ada air yang terjebak di ruang bakar, itu menyebabkan piston bolong atau conrod bengkok, klepnya bisa jadi bengkok juga,” paparnya.

“Jika part tersebut bengkok, otomatis kompresi tidak ada karena syarat motor untuk hidup itu pertama ada kelistrikan atau pengapian, kedua harus ada kompresi. Jika tidak ada kompresi, otomatis motor tidak hidup. Ketiga, ada bahan bakar. Jadi ketiga komponen ini saling bekerja sama. Kalau salah satunya tidak ada, otomatis motor tidak bakalan hidup,” tambahnya.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya