Liputan6.com, Jakarta - Menjadi sektor bisnis yang terdampak pandemi Corona Covid-19, industri otomotif mengalami penurunan penjualan dan sempat menghentikan produksi kendaraan.
Tak cuma pabrikan mobil dan motor, importir umum yang biasa menjual kendaraan mewah juga harus mengalami penurunan signifikan karena melemahnya daya beli masyarakat saat ini.
Advertisement
Baca Juga
"Jualan kita turun sampai 80 persen. Selama pandemi, mobil supercar baru sudah enggak ada transaksi penjualan," kata Presiden Direktur Prestige Motorcars, Rudy Salim di Jakarta.
Untuk bisa bertahan, Rudy mengaku penjualan terbesar saat ini disumbang oleh mobil bekas. Adanya garansi selama satu tahun dan memiliki harga lebih terjangkau, pasar mobil bekas masih dilirik masyarakat saat ini.
"Masih ke mobil-mobil second ya. Untuk pasar ini masih bisa gerak. Mobil bekas servis bisa di kita dan ada garansi selama satu tahun," ujar Rudy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tesla
Selain mobil bekas, Rudy mengaku penjualan juga disumbang oleh mobil listrik mewah, Tesla. Tak ada inden, merek asal Amerika Serikat tersebut bisa langsung dimiliki konsumen yang melakukan pembelian.
"Ready untuk Tesla, walaupun memang enggak semua warna tersedia. Untuk supercar agak sulit ya karena beberapa brand udah hampir gulung tikar jadi sangat sulit untuk Indonesia, karena itu kami diversifikasi ke mobil listrk," tuturnya.
Advertisement