Harley-Davidson PHK Ratusan Karyawan

Dalam pernyataan resminya, Harley-Davidson akan memangkas 140 pekerja di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan karena volume produksi kendaraan menurun di tengah Pandemi Corona Covid-19.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Jun 2020, 10:06 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2020, 10:06 WIB
Harley-Davidson
Harley-Davidson LiveWire mulai dipasarkan di Amerika Serikat. (Harley-Davidson)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pernyataan resminya, Harley-Davidson akan memangkas 140 pekerja di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan karena volume produksi kendaraan menurun di tengah Pandemi Corona Covid-19.

Seperti dilansir Reuters, dari 140 pekerja yang terkena PHK, 90 pekerja berada di fasilitas produksi York, Pennsylvania dan 50 pekerja lain berada di Wisconsin.

Selama lima tahun terakhir, penjualan Harley-Davidson menurun tajam di Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesarnya. Pandemi yang terjadi saat ini membuat penjualan kendaraan ritel semakin anjlok.

"Sebagai bisnis normal, Harley-Davidson secara teratur menyesuaikan rencana produksinya dan secara tepat mengukur tenaga kerjanya," kata perwakilan perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Produksi Harley-Davidson di York dan Tomahawk kembali dilakukan bulan lalu setelah wabah virus di Amerika Serikat membuat perusahaan menunda operasi sejak pertengahan Maret.

 

Tantangan

Keputusan Harley untuk memangkas pekerjanya menjadi contoh tantangan yang harus dihadapi perusahaan di Amerika Serikat.

Meski ekonomi telah kembali dibuka, permintaan barang-barang industri tetap mengalami penurunan.

 

Penjualan Turun 16 Persen

Penjualan ritel Harley-Davidson di kuartal pertama itu turun 16 persen dibandingkan tahun lalu. Pandemi yang terjadi juga dealer resmi untuk menutup toko sementara.

Sepanjang tahun ini, penjualan ritel diperkirakan turun sekitar 40 persen menurut survei dealer yang diterbitkan oleh Baird Equity Research.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya