Ban dengan Kondisi Retak Masih Amankah Digunakan?

Sebagai komponen vital, kondisi ban harus benar-benar diperhatikan. Tapi bagaimna jadinya jika ban masih dalam kondisi baik, namun retak-retak pada kembangannya, perlukah diganti?

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2020, 19:23 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 19:23 WIB
Retakan di Kembangan atau Dinding Ban
Retakan di Kembangan atau Dinding Ban (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai komponen vital, kondisi ban harus benar-benar diperhatikan. Tapi bagaimna jadinya jika ban masih dalam kondisi baik, namun retak-retak pada kembangannya, perlukah diganti?

Menurut Head of Promotion PT Banteng Pratama Rubber (Mizzle), Freddy Yohannes, ban retak pada kembangan masih layak digeber.

Menurut dia, ban tubeless dengan kembangan retak sementara bagian lain masih baik tidak serta merta ban menjadi rawan bocor. Sepanjang keretakan lantaran karena cuaca hal tersebut bisa ditolerir.

"Tidak apa-apa dipakai, dan retak-retak karena faktor cuaca itu bukan masalah. Misalnya karena cuaca panas atau lembab. Bagian yang retak itu ibaratnya hanya kulit arinya saja, struktur bagian dalamnya belum tentu rusak,"

"Lain jika ditambal. Biasanya kalau tambal ban, maka ditusuk-tusuk, ini malah bikin putus struktur benang di dalam dan pelindung dalamnya menjadi lemah. Lama kelamaan malah robeknya makin melebar," jelasnya.

Bahkan keretakan 1 mm pada kembangan ban pun masih dapat ditolerir. Lain cerita jika robek atau keselahan produksi pabrik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lapisan Ban

Meski retak pada bagian tread, struktur bagian-bagian seperti carcass ply atau tubeless inner liner masih dapat melindungi dari kebocoran.

"Seperti saya bilang tadi, bagian kembangan itu cuma kulit arinya saja. Retak sampai 1 mm, bahkan lebih dari 1 mm pernah kita tes, ban tidak apa-apa. Sebab pabrikan sudah memperhitungkannya, struktur dalamnya kuat," terang Freddy.

"Di dalam kulit arinya ban itu ada beberapa lapisan pelindung yang memperkuat struktur ban. Ada carcass, serat benang nilon, dan dilapisi karet lagi, jadi cukup kuat. Kalau serat benang di dalamnya putus, nah itu akan menarik benang secara keseluruhan sehingga ban tidak lagi kuat," lanjutnya.

 

Lebih Baik daripada Ban yang Lama Tersimpan

Pada kesempatan yang sama, Freddy menjelaskan, ban bekas pakai dengan kondisi bagus akan lebih baik digunakan daripada ban baru tapi sudah lama tersimpan dan tidak pernah dipasang.

"Ini kenapa? Karena ban yang sudah dipakai, maka strukturnya akan lebih elastis atau lentur daripada ban baru yang lama sekali mengendap di gudang. Karetnya itu akan menjadi keras, sehingga gripnya malah tidak bagus. Tapi dengan catatan, ban bekas pakainya masih kondisi layak dan terhitung belum lama. Ini berlaku baik untuk motor maupun mobil," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya