Antrean Urus SIM Mengular, Ada yang Menunggu Semalaman

Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19, semua Satuan Pelayanan Administrasi (Satpas) menghentikan pelayanan

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Jul 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 16:00 WIB
Layanan perpanjangan SIM gratis di lokasi acara peringatakan Hari Kartini yang digelar Kepolisian dan BRI. (Dok Merdeka.com)
Layanan perpanjangan SIM gratis di lokasi acara peringatakan Hari Kartini yang digelar Kepolisian dan BRI. (Dok Merdeka.com)

Liputan6.com, Bekasi - Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Covid-19, semua Satuan Pelayanan Administrasi (Satpas) menghentikan pelayanan perpanjangan SIM.

Dengan begitu, ketika sudah mulai beroperasi kembali, langsung dipadati oleh warga yang hendak mengurus SIM yang habis masa berlakunya.

Begitu juga dengan salah satu pemotor asal Bekasi, Jawa Barat, Tri Setia Irawan yang hendak mengurus SIM C yang habis masa berlakunya.

Ketika datang ke salah satu lokasi SIM keliling di Mega Bekasi Hypermall, Selasa (7/7/2020), ia langsung kaget karena antrean pemohon perpanjang SIM ini sudah mengular.

"Saya datang pukul 05.00 pagi, dan antreannya sudah banyak. Ada yang antre dari jam 9 malam, dengan menaruh helm, kardus, botol minuman, hingga cone seperti antri BBM (bahan bakar minyak)," jelas Tri saat bercerita kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/7/2020).

Lanjutnya, para pemohon ini sudah antre dari malam, karena memang setiap hari kuotanya pengurusan perpanjangan SIM ini dibatasi hanya 100 orang.

Pemohon SIM sudah antri dari malam hari dengan menggunakan barang-barang sebagai penanda antrian (Ist)
Pemohon SIM sudah antri dari malam hari dengan menggunakan barang-barang sebagai penanda antrian (Ist)

"Waktu urus perpanjangan SIM, memang ada penambahan sebanyak 20 orang. Tapi, itu khusus yang SIM-nya mati saat hari itu juga," jelasnya.

Sementara itu, meskipun kondisi antrean yang cukup panjang, proses perpanjangan SIM tetap mematuhi protokol kesehatan.

Saat bus SIM keliling datang pukul 07.00, dan mulai 08.00 tetap dipanggil dengan memberlakukan jaga jarak.

"Prosesnya itu, kurang lebih dua jam. Paling lama itu saat pengurusan administrasi, tes kesehatan, dan asuransi. Jika sudah foto hingga pengambilan SIM baru, tidak sampai 30 menit," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanggapan Polisi

Antrian perpanjangan SIM di Bekasi (Ist)
Antrian perpanjangan SIM di Bekasi (Ist)

Sementara itu, menurut Kasie SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Lalu Hedwin, memang sistem operasional untuk wilayah Bekasi di bawah Polres. Sedangkan Polda sendiri, mengatur untuk wilayah Jakarta.

"Kalau untuk di Jakarta sendiri, terhitung Juli ini sudah normal. Antrian sudah teratur, karena bulan lalu kita imbau jika kuota sudah penuh kembali lagi esok hari. Jadi sudah lebih tertib dan lebih bagus, serta jumlahnya sudah berkurang dibanding bulan lalu" ujar Lalu Hedwin, saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Lanjutnya, dari pihak Polda sendiri sudah memberikan bimbingan teknis untuk bisa diatur dengan baik terkait perpanjangan SIM di berbagai daerah tersebut.

"Sekarang kan sudah dibuka gerai-gerai, jadi harapannya bisa mengurangi beban di SIM keliling atau di Satpas," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya