Liputan6.com, Jakarta - Segmen elektrifikasi otomotif yang kian menyebar, membuat beberapa pihak memprediksi penjualan kendaraan energi baru (New Energy Vehicle) di Cina akan meningkat pada tahun 2022.
Kendaraan listrik yang terdiri dari baterai listrik, plug-in hybrid dan sel bahan bakar hidrogen, dikabarkan mengalami lonjakan sebesar 5 juta unit atau meningkat 20 persen dari tahun 2021.
Baca Juga
Melansir Gasgoo Autonews, nantinya di Cina penjualan kendaraan listrik ini selama tahun 2021 diperkirakan akan mencapai hingga 3,3 juta unit.
Advertisement
Sementara untuk jangka panjang, mereka menganalisa bahwa peningkatan terhadap penjualan mobil ramah lingkungan akan mencapai 7 juta sampai 10 juta unit pada tahun 2025.
Sedangkan pada 2030, mereka memprediksi peningkatannya bisa mencapai hingga 17 juta bahkan menyentuh 20 juta unit.
Dalam sebuah keterangannya, Dewan Negara Cina, juga turut berkomentar di mana mereka sepakat akan ada lonjakan yang begitu signifikan dari pertumbuhan mobil listrik di negeri tirai bambu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjualan Bakal Meningkat Hingga 20 Persen Pada 2025
"Penjualan New Energy Vehicle di Cina, pasar mobil terbesar di dunia, diperkirakan akan tumbuh hingga 20 persen dari keseluruhan penjualan kendaraan baru pada 2025," tulis pernyataan tersebut.
Dalam periode Januari - Oktober 2021, penjualan NEV Cina mengalami lonjakan yang begitu besar. Berdasarkan catatan mereka, angka tersebut melonjak 176,6 persen menjadi 2,542 juta unit dan berkontribusi 12,12 persen dari total penjualan mobil negara itu.
Sementara jika di-breakdown, selama tiga bulan terakhir yakni Agustus, September dan Oktober, peningkatannya juga cukup besar lantaran mampu meningkat 17 persen.
Advertisement