Liputan6.com, Jakarta - Terkait target pemerintah dengan pertumbuhan konversi motor listrik di Indonesia, berbagai upaya terus dilakukan agar masyarakat bisa dengan mudah dapat mengubah kendaraan konvensional mereka menjadi kendaraan listrik.
Salah satu akselerasi yang dilakukan tersebut adalah dengan menghadirkan bengkel konversi motor listrik dengan lebih banyak lagi. Terlebih, pemerintah juga memiliki target sampai akhir 2023.
"Terkait bengkel, target kita nantinya ada di pinggir jalan. Saat ini baru ada 24 bengkel dan kita akan adakan sosialisasi dengan mereka," buka Senda Hurmuzan Kanam, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konversi Energi ESDM, Rabu (7/6/2023) di Jakarta.
Advertisement
Mengenai targetnya sendiri, Senda menambahkan, pihaknya akan menghadirkan sebanyak 1.000 bengkel konversi motor listrik agar masyarakat bisa dengan mudah melakukan peralihan ke elektrifikasi.
"Sampai akhir tahun 2023 ini, kita targetkan untuk mencapai sebanyak 1.000 bengkel," tambahnya.
Dengan kehadiran bengkel konversi tersebut, nantinya mereka akan disediakan sebuah convertion kit, di mana ketika ada masyarakat yang ingin melakukan peralihan tersebut dapat dilayani dengan cepat dan segera mungkin.
"Nanti kalau konversi kit sudah ada, jadi bengkel tersebut hanya mengenakan ongkos jasa atas apa yang mereka kerjakan. Jadi masyarakat hanya membeli konversi kit, dan bengkel tinggal pasang saja," tukasnya.
Â
Mesin Motor Lama Akan Dilebur
Sementara itu, setelah nanti motor konvensional diubah menjadi motor listrik, mesin yang sebelumnya digunakan akan diambil untuk diserahkan ke pemerintah dan dilakukan peleburan.
Dalam hal ini, peleburan mesin tersebut dimaksudkan untuk didaur ulang namun dengan ketentuan yang berlaku di pemerintah.
"Mesinnya nanti akan kita lebur. Dan ini akan dimanfaatkan untuk membuat produk lain, seperti contohnya akan dijadikan braket untuk memasang konversi kit di masing-masing tipe motor," pungkasnya.
Advertisement