Absen 35 Tahun, Balapan Kotak Peti Sabun Diadakan Lagi di Bandung

Balapan kotak peti sabun, atau kendaraan tanpa mesin kembali diadakan di Bandung, Jawa Barat, pada 26 dan 27 Agustus 2023

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Sep 2023, 06:02 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2023, 06:02 WIB
Balapan Kendaraan Tanpa Mesin Diadakan Lagi di Bandung (ist)
Balapan Kendaraan Tanpa Mesin Diadakan Lagi di Bandung (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Balapan kotak peti sabun, atau kendaraan tanpa mesin kembali diadakan di Bandung, Jawa Barat, pada 26 dan 27 Agustus 2023. Ajang adu kebut tradisional ini, kembali dipopulerkan setelah 35 tahun vakum di tengah masyarakat.

Salah satu tim yang mengikuti ajang ini, yaitu tim Grage Group berhasil menjadi juara umum. Hal tersebut, setelah tim yang berasal dari Cirebon ini menyabet kemenangan mutlak di tiga kelas, yaitu anak, remaja dan dewasa.

Balapan di lintasan lurus sepanjang 200 meter dengan papan peluncur sebagai start-nya merupakan kompetisi rekayasa kendaraan tanpa mesin. Format balapannya dibagi dua race dengan lajur kiri dan kanan berbeda pada dua hari pelaksanaan san diikuti 131 starter.

"Hasil menjadi juara umum di Lomba Kereta Peti Sabun ini sesuai dengan target dan visi misi kita untuk bertransformasi dengan membangun keterhubungan sejarah masa lalu, sekarang dan masa depan," jelas Bamunas Setiawan, Presiden Direktur Grage Group, dalam keterangan resmi, Jumat (1/9/2023).

Sementara itu, persiapan yang matang dari mulai rancang bangun Kereta Peti Sabun, latihan instensif serta strategi tim adalah bagian dari kunci kemenangan.

"Pengalaman para pelaku di lomba ini pada era 1970-an dalam membuat konstruksi unit dan teknik mengendarainya kami tularkan kepada generasi sekarang," tambah Bamunas.

Catatan waktu

Sebagai informasi, hasil baik dari tim Grage Group, disumbang oleh Demas Pratama yang membukukan waktu 22, 999 detik yang dipertajam menjadi 22,910 detik di race kedua di kelas Anak.

Kemudian M. Aryaditya (Remaja), membubuhkan waktu 23,279 dan 23, 533 detik. Lalu di kelas bergengsi Dewasa, Sintya Marisca paling kencang dengan waktu 23,046 dan 23,197 detik.

Tim juga memborong juara di kelas ini selain Sintya, pembalap perempuan lainnya Ferina Resyalia mengikuti di posisi kedua disusul Alitt Susanto dan RickyM Taufik.

 

 

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya