Melawat ke China, Kemenperin Dorong Indonesia Jadi Basis Ekspor EV Setir Kanan

Industri battery electric vehicle (BEV) asal China sendiri, berkontribusi luar biasa terhadap perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Jun 2024, 11:15 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 11:15 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kiri) melakukan pertemuan dengan jajaran Direksi Perusahaan otomotif asal China Hozon Energy Automobile Co., Ltd. (Dok Kemenperin)
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kiri) melakukan pertemuan dengan jajaran Direksi Perusahaan otomotif asal China Hozon Energy Automobile Co., Ltd. (Dok Kemenperin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, baru saja melakukan perjalanan ke China, dan melakukan pertemuan dengan Minister of Industry and Information Technology (MIIT) RRT Mr. Jin Zhuanglong dan jajarannya.

Dalam kunjungan tersebut, Menperin mengatakan kondisi bisnis di Indonesia, yang cukup strategis bagi perusahaan Tiongkok. Selain itu, dibahas juga beberapa isu yang diharapkan bisa dikembangkan kerja sama antar kedua belah pihak, dan salah satunya industri otomotif.

Industri battery electric vehicle (BEV) asal China sendiri, berkontribusi luar biasa terhadap perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

"Dari enam industri BEV yang beroperasi di Indonesia, empat di antaranya merupakan industri BEV asal Tiongkok. Hal ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan industri Tiongkok terhadap pasar Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi kedua negara yang semakin erat,” ujar Agus, dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (18/6/2024).

Peluang bagi industri EV di Indonesia masih sangat luas. Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah semenjak tahun 2019, industri otomotif Indonesia telah mulai mengembangkan teknologi maju yang berorientasi ramah lingkungan dan rendah emisi, dengan prioritas utama dari mobil listrik murni alias BEV.

Menperin menyampaikan, Indonesia merupakan pilihan paling strategis sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan listrik, khususnya kendaraan stir kanan yang bisa diekspor ke 54 negara pengguna.

Selain itu, Agus juga mendorong industri mobil listrik Tiongkok untuk meningkatkan kontribusi industri otomotif terhadap nilai ekspor melalui ekspor kendaraan BEV, serta menjajaki penggunaan baterai cell Nickel Manganese Cobalt (NMC) dalam negeri.

Target Produksi

Sementara itu, dalam keterangan tertulis yang berbeda, Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan target produksi electric vehicle (EV) pada 2030 sebesar 600 ribu unit.

"Perusahaan juga sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai hub basis produksi EV stir kanan, untuk diekspor ke 54 negara pengguna mobil stir kanan," tukasnya.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya