BMW Hadapi Masalah Sistem IBS, 1,5 Juta Mobil Terdampak

Mobil BMW mengalami gangguan sistem pada pengereman atau IBS. sebanyak 1.5 juta mobil terkena gangguan IBS. hal itu membuat BMW terpaksa harus menarik kembali Kendaraan yang terkena gangguan tersebut.

oleh Rendy Yansah diperbarui 14 Sep 2024, 12:05 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 12:05 WIB
Ilustrasi BMW terkena Gangguan Sistem IBS
Ilustrasi BMW terkena Gangguan Sistem IBS. (Rendy Yansah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - BMW tengah menghadapi masalah besar yang melibatkan 1,5 juta unit di seluruh dunia. Pangkal penyebabnya adalah ditemuinya masalah pada Integrated Braking System (IBS). 

Awalnya pabrikan asal Jerman itu menganggap sepele masalah ini, tapi nyatanya banyak model BMW terdampak, seperti X1, X7, dan XM. Jumlahnya pun tergolong fantastis. 

BMW ogah menyebut kasus ini sebagai recall alias penarikan kembali untuk perbaikan. Dalam menangani masalah IBS ini mereka menyebutnya sebagai 'tindakan teknis'.

Disebutkan, masalah pada sistem ini dapat memengaruhi sistem pengereman dan stabilitas kendaraan.

Masalah ini terdampak pada mobil yang sudah diproduksi maupun yang sedang dalam pengiriman.

Akibat permasalahan ini, BMW terpaksa menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang terdampak.

Menyadari ini masalah serius, BMW pun berupaya bekerja cepat untuk memperbaikinya demi menjaga keselamatan pengendara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Telan Biaya Besar

Ilustrasi Penarikan Mobil BMW yang terkena Gangguan IBS
Ilustrasi Penarikan Mobil BMW yang terkena Gangguan IBS). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dilansir dari The Associated Press (AP), BMW Group yang berkantor pusat di Munich mengatakan bahwa tindakan untuk penanganan sistem pengereman IBS yang rusak akan dilakukan oleh pemasok perusahaan yang nilainya berkisar ratusan juta Euro atau yang setara dengan triliunan rupiah. 

Penghentian pengiriman untuk kendaraan terdampak yang belum sampai ke tangan pelanggan juga diperkirakan akan berdampak negatif pada penjualan.

Seorang juru bicara BMW Group yang juga memiliki merek Rolls-Royce dan Mini, mengonfirmasi kepada The Associated Press melalui email bahwa perusahaan tersebut pertama kali mengidentifikasi masalah selama pemeriksaan kualitas internal.

Kini, BMW memperkirakan sekitar 1,53 juta kendaraan di lima negara akan terkena dampak termasuk sekitar 370.000 di Tiongkok, 270.000 di Amerika Serikat, 150.000 di Jerman, 70.000 di Korea Selatan, dan 60.000 di Prancis.

infografis Mobil Kepresidenan
Mobil Kepresidenan di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya