Liputan6.com, Jakarta - BMW tengah menghadapi masalah besar yang melibatkan 1,5 juta unit di seluruh dunia. Pangkal penyebabnya adalah ditemuinya masalah pada Integrated Braking System (IBS).
Awalnya pabrikan asal Jerman itu menganggap sepele masalah ini, tapi nyatanya banyak model BMW terdampak, seperti X1, X7, dan XM. Jumlahnya pun tergolong fantastis.
Baca Juga
BMW ogah menyebut kasus ini sebagai recall alias penarikan kembali untuk perbaikan. Dalam menangani masalah IBS ini mereka menyebutnya sebagai 'tindakan teknis'.
Advertisement
Disebutkan, masalah pada sistem ini dapat memengaruhi sistem pengereman dan stabilitas kendaraan.
Masalah ini terdampak pada mobil yang sudah diproduksi maupun yang sedang dalam pengiriman.
Akibat permasalahan ini, BMW terpaksa menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang terdampak.
Menyadari ini masalah serius, BMW pun berupaya bekerja cepat untuk memperbaikinya demi menjaga keselamatan pengendara.
Telan Biaya Besar
Dilansir dari The Associated Press (AP), BMW Group yang berkantor pusat di Munich mengatakan bahwa tindakan untuk penanganan sistem pengereman IBS yang rusak akan dilakukan oleh pemasok perusahaan yang nilainya berkisar ratusan juta Euro atau yang setara dengan triliunan rupiah.
Penghentian pengiriman untuk kendaraan terdampak yang belum sampai ke tangan pelanggan juga diperkirakan akan berdampak negatif pada penjualan.
Seorang juru bicara BMW Group yang juga memiliki merek Rolls-Royce dan Mini, mengonfirmasi kepada The Associated Press melalui email bahwa perusahaan tersebut pertama kali mengidentifikasi masalah selama pemeriksaan kualitas internal.
Kini, BMW memperkirakan sekitar 1,53 juta kendaraan di lima negara akan terkena dampak termasuk sekitar 370.000 di Tiongkok, 270.000 di Amerika Serikat, 150.000 di Jerman, 70.000 di Korea Selatan, dan 60.000 di Prancis.
Advertisement