Liputan6.com,Makassar - Beragam cara digunakan untuk mengundang masyarakat menyalurkan hak politiknya di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Serentak 2015 yang digelar hari ini. Tidak terkecuali di TPS VII, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Makassar, Sulasewi Selatan.
Dalam waktu semalam, tenda pencoblosan disulap bak tempat pesta perkawinan khas Makassar.
Para petugas kompak mengenakan pakaian adat khas Makassar. Songkok Guru (peci khas Makassar), Lipa Sabe (sarung tenun khas Mandar) hingga Passikko Lipa menjadi tema busana wajib para petugas yang seolah berperan sebagai among tamu.
Tenda pemilihan juga dihias dengan aneka bunga dan guci amplop agar lebih semarak. Jika biasanya guci untuk digunakan untuk menyisipkan angpau bagi pengantin, pada pemilihan kepala daerah (pilkada) ini, guci digunakan untuk menampung surat undangan dari para pemilih.
Baca Juga
Baca Juga
Daeng Rewa, Koordinator Keamanan TPS VII, mengatakan ide pesta perkawinan itu disepakati melalui proses mufakat petugas TPS VII.
"Ini murni inisiatif kami dan bentuk kreativitas untuk menggairahkan warga datang ke TPS menyalurkan hak suaranya. Dan kalau soal jumlah pemilih di TPS kami sebanyak 500 lebih yang sebarannya warga sekitar Masjid Raya Sungguminasa," kata Daeng Rewa kepada Liputan6.com di Makassar, Sulsel, Rabu (9/12/2015).
Usaha lebih para petugas tidak-sia-sia. Warga sekitar Masjid Raya mulai berdatangan sejak pagi. Daeng Marni salah satunya. Dia sengaja datang sekitar pukul 08.00 Wita.
Advertisement
Daeng Murni mengaku terkesan dengan hiasan tersebut. "Kaget saja. Semacam kondangan gitu, jadi enggak seperti biasanya," ujar Marni.
Hal senada juga dilontarkan Daeng Rate. Sebagai buruh bangunan, ia memilih fokus mendahulukan pencoblosan surat suara di TPS VII ketimbang urusan lainnya.
"Hari ini libur nasional, jadi sebagai tukang batu kita juga libur untuk pilkada di Gowa," pungkas Daeng Rate.**