Reaksi Mardani Ketika Ditolak Koalisi Kekeluargaan di Pilkada DKI

Mardani memaklumi beragam respons dari partai mitra koalisi terkait duet Sandiaga-Mardani.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 15 Sep 2016, 07:38 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 07:38 WIB
20151031-pks
Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera.

Liputan6.com, Jakarta Koalisi Kekeluargaan yang dibentuk oleh tujuh partai perlahan-lahan menunjukkan keretakan. Banyak indikasi yang menandakan keretakan itu. Salah satunya, deklarasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera sebagai cagub dan cawagub DKI.

Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Mardani Ali Sera pun menyadari hal itu. Dia memaklumi beragam respons dari partai mitra koalisi terkait duet Sandiaga-Mardani.

Dengan munculnya beberapa nama alternatif pasca deklarasi tersebut, menurut Mardani, hal itu justru baik karena makin banyak calon yang diperkenalkan ke publik dan mempunyai variasi perbandingan.

Namun Mardani mengingatkan, waktu pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur makin mendesak.

"PKS berharap Koalisi Kekeluargaan tetap jalan bersama. Ada yang setuju dengan pihak A namun tidak setuju dengan pihak B. Pada waktu bersamaan waktu pendaftaran makin mendesak," ujar Mardani dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (15/9/2016).

Jika pada akhirnya beberapa mitra koalisi memutuskan mengusung pasangan calon lain, kata Mardani, hal itu memiliki nilai positif bagi PKS dan dirinya.

"Adanya Yusril Ihza Mahendra atau Saefullah justru malah bagus. Dengan demikian publik akan tahu, tinggal proses politiknya dinamis. Menunjukkan kami harus segera bekerja keras dan berkomunikasi," imbuh Mardani.

Namun demikian, dia tetap optimistis Koalisi Kekeluargaan tetap berjalan bersama hingga masa pendaftaran tiba.

"Selama belum pendaftaran, komunikasi harus tetap jalan. Dan menurut saya ungkapan apapun harus disampaikan. Di situ kita tahu perbedaannya di mana dan di mana titik temunya. Yang namanya politik kan selalu take and give," ujar dia.

Tak Berniat Maju

Mardani pun menceritakan bagaimana PKS akhirnya menunjuk dia sebagai cawagub.

"Jadi pada Selasa 6 September lalu Ketua Majelis Syuro sudah bertemu dengan Ahmad Muzani dan Sandiaga Uno. Pada saat itu disepakati bahwa pasangan Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera akan diusung oleh Gerindra. Saya pribadi sebagai kader tidak ikut dalam proses itu," ujar Mardani.

Setelah selesai pertemuan tersebut, lanjut Mardani, dia dipanggil untuk ikut bergabung. Dalam pertemuan itu Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, dan Sandiaga menyalami Mardani.

Dari PKS, hadir Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al Jufrie dan Presiden Mohamad Sohibul Iman.

"Kemudian ada kajian syuro yang mendalam di dewan pimpinan pusat, diajukanlah nama saya. Kalau saya sendiri ditanya, saya sama terkejutnya dengan kader. Tidak terpikir dalam pikiran dan tidak ada niatan untuk maju. Namun sebagai kader, Insya Allah saya siap," tutur Mardani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya