Rizal Ramli Mengaku Telah Berkomunikasi dengan PDIP

Rizal merasa yakin situasi dapat berubah dalam dunia perpolitikan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 18 Sep 2016, 22:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2016, 22:30 WIB
20160418- Rizal Ramli, Siti Nurbaya dan Ahok Bahas Nasib Reklamasi Teluk Jakarta-Jakarta- Angga Yuniar
Ahok dan Rizal Ramli. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli mengklaim telah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik menjelang Pilkada DKI 2017. Salah satunya PDIP, sebagai partai yang paling banyak suara di DKI.

"PDIP ada komunikasi. PDIP bahkan paling banyak misteri. Karena partai paling besar dalam jumlah suara. Semakin banyak misteri semakin banyak orang yang menunggu fatwa Bu Megawati," ujar Rizal di kediamannya, Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Minggu (18/9/2016).

Selain PDIP, Rizal juga sudah menjalin komunikasi dengan PAN dan sejumlah partai lain. Meski demikian, belum ada sinyal dari partai-partai itu akan mendukungnya maju di Pilkada DKI 2017.

"Banyak (partai yang komunikasi). ‎Jadi memang kita harus melewati (seleksi) partai dulu. Dan itu bagian dari demokrasi. Sejak sebulan terakhir kami sudah bicara dengan beberapa ketua umum partai, DPD dan DPW di DKI. Responnya positif," ucap eks Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut.

Lebih jauh Rizal menjelaskan, dalam komunikasi dengan partai-partai itu, ia menerima informasi kalau mereka ingin sekali mengalahkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga akan maju dalam Pilkada DKI 2017.

"Secara umum ada keinginan yang sangat besar untuk bisa mengalahkan petahana. Semangat ini luar biasa, dan mereka sedang mengkaji siapa-siapa saja calon yang mampu dan diperkirakan bisa mengalahkan pertahan," ujar dia.

Kendati belum ada sinyal dari partai politik, namun Rizal merasa yakin situasi dapat berubah dalam dunia perpolitikan. Karenanya, keputusan masing-masing partai akan ditentukan di menit akhir, sebelum masa pendaftaran calon di KPUD DKI tutup 23 September 2016.

"Politik itu adalah The Art Imposibelities. Politik itu ilmu ketidakmungkinan, mengubah yang tidak mungkin jadi mungkin. Akan ditentukan saat injury time, selalu menit-menit terakhir. Jadi memang partai-partai ini ingin cari siapa kandidat yang bisa akan mengalahkan petahana,"‎ Rizal menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya