Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?

Koalisi Non-Ahok Pecah, Berapa Kekuatan Penantang Ahok-Djarot?

Sejak koalisi Cikeas mengumumkan Agus-Sylviana, hitung-hitungan politik pun berubah.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 23 Sep 2016, 09:06 WIB

Diterbitkan 23 Sep 2016, 09:06 WIB

20160923 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni Resmi Tantang Ahoh Djarot di Pilgub DKI

Koalisi Poros Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB memberikan keterangan pers di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (23/9). Agus dan Sylviana hingga kini masih aktif di instansi masing-masing. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB resmi mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menjadi bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017. Koalisi kekeluargaan pun pecah. Gerindra dan PKS kurang sreg dengan pilihan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Padahal sebelumnya, partai-partai non-Ahok itu sepakat untuk mengusung satu pasang calon agar suara mereka tak terpecah. Dengan begitu, kans mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat lebih besar.

Namun sejak diumumkan semalam, hitung-hitungan politik pun berubah. Agus-Sylviana yang didukung koalisi Cikeas hanya berbekal 28 kursi. Rinciannya, PPP memiliki 10 kursi, PKB 6 kursi, Demokrat 10 kursi, sementara PAN hanya 2 kursi.

Sementara pilihan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Gerindra-PKS hanya berbekal 26 kursi. Gerindra memiliki 15 kursi dan PKS memiliki 11 kursi.

Pasangan Ahok-Djarot memiliki kekuatan sangat besar sejak didukung oleh PDIP. Di mana, PDIP memiliki kursi paling besar di DPRD DKI Jakarta yaitu 28 kursi.

Tiga partai lain yang sebelumnya sudah mendukung Ahok juga punya kursi yang lumayan. ketiga partai itu adalah Nasdem memiliki 5 kursi, Golkar 9 kursi dan Hanura memiliki 10 kursi. Sementara syarat minimal pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Jakarta adalah 22 kursi.

Dengan begitu, mesin politik Agus-Sylviana dan pasangan cagub-cawagub Gerindra PKS hanya memiliki setengah kekuatan Ahok-Djarot.