Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku sulit memberitahukan kepada orang tua untuk tidak membawa anaknya saat mengikuti kampanye. Dalam aturan kampanye, anak-anak tidak dibolehkan ikut serta dalam pada tersebut.
"Iya dong (diimbau) tapi kan susah mengontrolnya. Ya kita bagikan (imbauan) enggak mungkin karena anak kecil kan enggak milih juga, tapi tim membagikan itu kepada orang tua," ungkap Agus di Jalan Bangka Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Baca Juga
"Ketika mereka tiba-tiba ada yang pegang (anak kecil) dan saya enggak lihat, ya begitu. Yang jelas kita selalu memberi tahu bahwa masyarakat ini ada aturannya demikian, tapi kita tentu tidak bisa mengkontrol satu-satu," imbuh dia.
Advertisement
Agus juga menampik kabar yang menyebut kampanye dirinya tidak berizin. Dia menegaskan, masyarakat yang mengundang mengharuskannya untuk hadir dalam pertemuan itu. Namun begitu kehadirannya hanya sebatas undangan tanpa pemaparan visi dan misi.
"Kemarin di masjid pun saya diberi kesempatan untuk bicara, tapi saya bilang tidak, nanti saya takut disemprit. Artinya saya tidak ingin mencederai itu. Saya tidak bisa menyampaikan apapun terkait dengan Pilkada, apalagi kampanye saya sendiri," ujar Agus.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta sebelumnya mencatat pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni terbanyak melakukan pelanggaran selama periode kampanye 28 Oktober hingga 10 November 2016.
"Dugaan terjadi 15 pelanggaran," kata Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti.
Dugaan pelanggaran yang dilakukan pasangan Agus-Sylviana yakni keberadaan relawan yang belum terdaftar, tidak ada izin kampanye, keterlibatan anak di bawah usia, dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang tidak sesuai ketentuan.