Ahok Targetkan Sungai Jakarta Bersih seperti di Luar Negeri

Bagaimana strategi Ahok menyulap sungai Jakarta menjadi bersih seperti di luar negeri?

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Des 2016, 10:41 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 10:41 WIB
20161213-Ahok-Jakarta-Buku 2008
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Buku Merubah Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram dengan kondisi sungai di Ibu Kota. Dia pun menargetkan penggabungan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dan Perusahaan Air Limbah (PAL) menjadi satu perusahaan pengolah air jika dirinya terpilih kembali. 

Metode ini memaksimalkan PAL dalam mengelola air limbah menjadi bersih dan bisa digunakan kembali.

"PAL mau kita gabung sama PAM. Kalau enggak 13 sungai kotor. Air limbah itu mau kita olah," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).

Menurut dia, dengan penggabungan dua BUMD itu, air limbah tidak akan mengotori 13 sungai Jakarta. Sungai di Jakarta pun tidak hanya bersih dari sampah, tapi juga dari air limbah.

"Enggak ada lagi pencemaran. Biar sungai bersih kayak luar negeri," kata Ahok.

Selain itu, calon nomor urut dua itu akan menjual saham-saham milik badan usaha milik daerah (BUMD). Sistem ini akan membuat BUMD menjadi perusahaan terbuka. Masyarakat Jakarta bisa ikut mengawasi kinerjanya.

‎Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, Pemprov DKI tengah berupaya agar saham milik BUMD dapat dijual.

‎"Rencana kami ingin semua BUMD jual saham, semoga semua bisa awasi dan enggak jadi sapi perah oleh gubernur karena diawasi semua orang.‎ Saya siapkan semua supaya enggak bisa curang," tegas Ahok.

"Itu kenapa saya rekrut ya orang-orang terbaik kita. Saya tempatkan di 25 BUMD di Jakarta supaya bisa menjalankan pelayanan yang baik," jelas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya