Liputan6.com, Jakarta Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan mengadakan nonton bareng atau nobar debat cagub-cawagub DKI di lokasi gusuran. Mereka mendadak kaget saat mobil proyek relokasi jenis molen mendadak malah kejeblos parit yang merupakan bagian dari tempat aliran air sementara pemukiman.
Kondisi tanah di atas bekas gusuran yang becek dan lengket akibat diguyur hujan, menyebabkan lokasi nobar terkesan kumuh. Ditambah adanya mobil molen yang terperosok, warga jadi makin tidak konsentrasi menyaksikan debat publik itu.
"Aduh matiin mesinnya dong. Itu udah enggak bisa diangkut dulu. Susah ada proyektor kan," tutur Anto peserta nobar di lokasi, Jumat (27/1/2017).
Advertisement
Anto mengatakan, tiap malam memang eskavator dan truk molen itu mondar-mandir di lokasi gusuran itu untuk pengerjaan proyek. Tapi naasnya, jalur yang agak bertambah sempit karena adanya nobar itu malah menuntun alat berat itu ke lubang saluran air.
"Memang tiap malam bekerja. Tapi nggak ngeh itu ada lubang kan banyak di pinggiran situ. Kejeblos deh. Aduh," jelas dia.
Sampai kandidat tiga paslon bolak-balik menyampaikan pendapat dalam debatnya, kendaraan itu masih berada persis di samping lokasi nobar. Cahaya lampu mobil warna kuning kelap-kelip menerangi peserta nobar.
Pekerja proyek pun berusaha mengatasi hal tersebut dengan mengangkat mobil molen dengan eskavator. Namun usaha itu sia-sia lantaran lubang yang ada cukup dalam dan kondisi jalan yang sempit karena layar visual yang cukup lebar.
Warga lainnya Andika sempat berkelakar bahwa para paslon menyaksikan kejadian tersebut dari layar. Sebab, saat itu tampak ketiganya tersenyum di depan kamera.
"Pak Ahok senyum-senyum aja tuh. Ngeliat molen njeblos kali ya," ujar Andika sambil tertawa.
Pantauan Liputan6.com, nobar dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Warga tidak banyak yang turut ikut nonton bareng di lokasi yang bertempat di RT 07 RW 12, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan itu.