Keprihatinan Djarot pada Pertunjukan Wayang Orang di Jakarta

Djarot berjanji akan membantu melestarikan kebudayaan daerah di Jakarta seperti seni pertunjukan wayang orang.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Mar 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 16:00 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Paguyuban Ketoprak Adhi Budaya di Jalan Ancol Selatan, Sunter Agung, Jakarta Utara. Dalam kesempatan ini Djarot mengaku prihatin, lantaran kebudayaan seperti ketoprak dan wayang orang mulai dilupakan masyarakat, khususnya anak muda.

Djarot mengaku sering menonton pertunjukan wayang orang bersama istri dan kakaknya. Dia bercerita, ketika menonton wayang orang, ternyata sebagian besar penontonnya turis.

"Saya ini betul-betul nonton, saya betul-betul prihatin, di sana ada wayang orang Sriwedari, sindennya bule. Tapi yang nonton itu enggak ada 20 orang, enggak ada 30 orang, dan saya lihat separuhnya itu bule, turis, padahal itu malam minggu. Saya nonton dengan kakak saya dan istri saya," cerita Djarot saat blusukan, Rabu (22/3/2017).

Padahal, menurut Djarot, harga tiket untuk nonton pertunjukan tradisional itu relatif murah. "Tiketnya murah, tapi enggak ada yang nonton, tiketnya Rp 3.000 saja," ujar dia.

Cawagub petahana ini menyempatkan diri untuk menemui para pemain wayang orang. Para pemeran wayang orang itu memiliki beragam profesi.

"Mereka profesinya macam-macam, ada yang jualan di pasar, tukang becak, enggak ada dibayar, malah tombok, tekor. Tapi mereka mau saja karena kecintaannya (pada wayang orang)," tutur Djarot.

Menurut dia, pencinta wayang orang jumlahnya semakin berkurang. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah agar budaya ini tidak hilang.

"Orang-orang seperti ini semakin lama semakin habis kalau pemerintah tidak ikut campur tangan. Sebetulnya, pemerintah kita harusnya peduli budaya-budaya lokal," kata Djarot.

Tak hanya itu, Djarot juga mengaku setiap ada pertunjukan ludruk di Surabaya, dirinya berusaha menontonnya.

"Saya selalu di Surabaya kalau ada pertunjukan ludruk di lapangan, Ludruk Tobong, tapi ludruk lama-lama habis," ujar dia.

Karena itu, Djarot menandaskan, budaya seperti wayang orang, ketoprak, ludruk, dan sebagainya menjadi tantangan bersama agar tidak punah ditelan zaman.

Janji Djarot

Djarot berjanji akan membantu melestarikan kebudayaan daerah, agar seni pertunjukan seperti ketoprak atau wayang orang serta kebudayaan lainnya di Jakarta tidak punah.

"Ini tantangan bagi kita semua bagaimana kita bisa menyegarkan (beragam pertunjukkan budaya), dengan sentuhan-sentuhan teknologi. Kami akan bantu itu," kata dia.

Dengan adanya Gedung Wayang Bharata di Senen, Jakarta Pusat, kata Djarot, pihaknya siap membantu merawatnya dengan memadukan teknologi hingga bisa dicintai anak muda.

"Gedung sudah bagus, nanti kita akan bantu. Nanti ada juga pertunjukan lain. Ini semua kita bangun di Jakarta, jadi tolong dibantu. Kami bantu bapak melestarikan, bapak bantu supaya menarik," Djarot memungkasi.

Dalam kunjungan ini, hadir pendiri dan anggota Ketoprak Adhi Budaya serta Wayang Orang Adhi Bharata. Mereka sempat menyampaikan harapan dan keinginannya kepada Djarot.

"Harapan pertama semoga Bapak (Djarot) bisa duduk di jabatan wakil gubernur kembali. Harapan yang kedua untuk tidak melupakan nasib seniman, seniwati panggung wayang orang dan wayang ketoprak," ujar pendiri sekaligus pemain serta sutradara Ketoprak Adhi Budaya, Aris Mukadi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya