Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan antara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan semakin ketat. Perolehan suara keduanya tipis. Indikator Politik Indonesia merilis Anies unggul 48,2 persen dibanding Ahok 47,4 persen.
Yang menarik, dilihat dari tren dukungan, Ahok lebih positif dan terus naik pada pilkada putaran kedua ini. Sedangkan, Anies dukungannya cenderung turun.
Baca Juga
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tren dukungan kedua calon. Misalnya saja popularitas dan kesukaan warga pada calon.
Advertisement
"Semua warga tahu Ahok nilainya 100 persen, tapi yang suka 68 persen. Anies 98 persen warga tahu, lalu 74 persennya orang suka dengan Anies," kata Burhanuddin, di Cikini, Jakarta, Sabtu 15 April 2017.
Kemudian, citra para calon di mata masyarakat kepada kedua calon. Contohnya pintar, perhatian kepada rakyat, jujur dan tidak korupsi, tegas dan berwibawa, mampu memimpin, santun, dan berpenampilan menarik atau ganteng.
"Ahok unggul di pintar, perhatian, jujur, tegas, dan bisa memimpin. Sedangkan Anies unggul di santun dan ganteng," imbuh dia.
Sebagai petahana, Ahok juga diuntungkan dengan kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan. Menurut survei, 63 persen masyarakat pelaksanaan pemerintah baik. Lalu 48 persen warga melihat ekonomi di Jakarta juga lebih baik.
"76 persen warga puas kinerja Ahok sebagai petahana. Sedangkan, 60 persen warga puas dengan kinerja Djarot sebagai petahana," jelas dia.
Yang juga harus diperhatikan, lanjut Burhanuddin, ternyata 50 persen responden ingin Ahok kembali memimpin Jakarta. Ini yang harus diwaspadai kubu Anies.
"Wake up call harusnya sudah menyala bagi tim Anies," tambah dia.