Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengaku beberapa kali menjadi korban hoaks namun hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap pencalonannya. Ia pun menyatakan, kebiasaan memfitnah merupakan perbuatan yang tidak baik sehingga harus dihentikan.
"Masyarakat sekarang sudah cerdas, mereka pasti akan mengecek, dan sekarang ini orang enggak bisa ngomong sembarangan karena begitu dapat berita tertentu yang penting, dia langsung 'Google' mengecek orang ini siapa, siapa. Jadi, saya rasa enggak terlalu (berpengaruh)," kata Sudirman Said di Purwokerto, Minggu (22/4/2018).
Kendati demikian, kata dia, pihaknya masih mempertimbangkan untuk menjelaskan ke KPU dan Bawaslu atau melaporkannya ke Bareskrim karena berita hoaks itu sudah masuk ke ranah kriminal.
Advertisement
"Tetapi sementara kita simpan dululah," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.
Disinggung mengenai kemungkinan penyebar berita hoaks itu, Sudirman Said enggan memberikan komentar karena saat sekarang sedang fokus terhadap upaya pemenangan dengan mendidik pemilih. Dengan demikian, masalah berita hoaks itu kemungkinan akan dilaporkan belakangan.
Optimistis Menang
Sudirman mengaku optimistis meraih kemenangan dalam Pilkada Jateng 2018 karena masyarakat Jawa Tengah menginginkan perubahan.
Menurut dia, keinginan masyarakat itu dirasakan saat berkunjung ke berbagai daerah di Jateng termasuk Banyumas. Bahkan, dia mengaku mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat saat mengunjungi sejumlah desa di Kabupaten Banyumas.
"Di Banyumas antara partai dan sukarelawan menyatu. Ke mana-mana semua partai ikut, kemudian timnya berbaur dan tadi di Sambiroto luar biasa, banyak masyarakat yang hadir dan mereka bikin lomba (untuk) anak, lomba kesenian kuda lumping," katanya seperti dilansir Antara.
Pilkada Jateng 2018 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung PDIP, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar, serta Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.
Advertisement