Mengintip Kekayaan Jokowi dan Prabowo, Siapa Lebih Tajir?

Tak hanya strategi yang jitu, peran dana dari para kandidat juga diperlukan untuk menopang kegiatan Pilpres 2019.

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Jun 2018, 14:47 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 14:47 WIB
Jokowi bertemu Prabowo Subianto
Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (foto: biro pers kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Presiden akan berlangsung pada 2019 mendatang. Sejumlah partai politik pun sibuk menggalang kekuatan untuk memenangkan pilpres yang merupakan ajang lima tahunan tersebut.

Hingga saat ini, sudah ada satu calon presiden yang mendeklarasikan diri secara tegas. Ia adalah Joko Widodo atau Jokowi. Calon petahana tersebut didukung oleh PDIP, Nasdem, Partai Golkar, PSI, PPP, Partasi Hanura, PKPI, dan Partai Perindo.

Sementara itu, Partai Gerindra telah resmi mendeklarasikan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Mantan Danjen Kopassus itu pun menyatakan siap menerima mandat tersebut.

Pertarungan perebutan kursi RI 1 tentu membutuhkan perjuangan maksimal. Tak hanya strategi jitu dalam mendulang suara, tapi juga diperlukan pundi-pundi untuk menopang beragam kegiatan kampanyenya.

Dengan begitu, majunya Jokowi dan Prabowo dalam kancah Pilpres 2019  membuat publik penasaran terkait dengan jumlah kekayaan keduanya. Ini sudah bukan rahasia umum lagi. Peran dana dari para kandidat diperlukan mengingat dalam pertarungan tersebut butuh duit yang terbilang sangat besar.

Berikut ini gambaran harta keduanya berdasarkan dari laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada 2014 lalu.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.

1. Jokowi

Kenakan Baju Adat, Jokowi Ikuti Pawai Pesta Kesenian Bali
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 di Bali (23/6). Sementara itu, tema dari PKB ke-40 adalah Teja Dharmaning Kauripan (Api Spirit Penciptaan). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Berdasarkan LHKPN tahun 2014, harta Jokowi yang tidak bergerak senilai Rp 29.453.455.000. Harta tidak bergerak tersebut meliputi beberapa bidang tanah dan bangunan.

Selain itu, Jokowi juga memiliki beberapa jenis harta bergerak yang nilainya mencapainya ratusan juta. Harta bergerak itu meliputi alat transportasi dan mesin lainnya Rp 954.500.000.

Ada juga peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, usaha lainnya Rp 572.440.076. Logam mulia Rp 27.200.000, batu mulia Rp 15.000.000, barang-barang seni, barang-barang antik harta bergerak lainnya Rp 319.150.000.

Sedangkan untuk harta lainnya yaitu uang tunai, giro mencapai Rp 488.140.718 dan USD 27.633. Jokowi juga punya surat berharga.

 

2. Harta Prabowo

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dari LHKPN 2014, tercatat total harta kekayaan Prabowo Subianto sebesar Rp 1,6 triliun.

Dari angka itu Prabowo memiliki beberapa harta salah satunya harta yang tidak bergerak yang mencapai Rp 205 miliar. Harta tidak bergerak itu berupa tanah dan bangunan yang terdiri dari empat bidang.

Sementara barang bergerak Prabowo mencapai Rp 19 miliar. Kekayaan itu berupa harta bergerak sekitar Rp 19 miliar. Harta bergerak terdiri dari alat transportasi sebanyak delapan unit senilai Rp 1,4 miliar. Peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan usaha lainnya sebanyak 3 usaha, senilai Rp 12.196.000.000.

Selain itu, barang seni dan antik senilai Rp 3.000.500.000. Harta bergerak lainnya dengan jumlah 127 buah, dan jumlah nilai harta Rp 1.221.727.000. Surat Berharga total nilai Rp 1.526.182.000.011.

Tak cuma harta bergerak dan tak bergerak, uang tunai Prabowo pada 2014 sangat banyak. Uang tunai, deposito, tabungan, giro, setara kas lainnya yakni 4 rekening dalam nilai rupiah yakni Rp 20.496.657.361 dan 1 rekening dalam bentuk dolar Amerika senilai 3.134.

Jumlah tersebut tercatat pada empat tahun lalu. Harta keduanya untuk saat ini bisa menanjak tajam atau bahkan menurun. Kita tunggu saja saat keduanya menyerahkan LHKPN saat jelang Pilpres 2019 nanti. 

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber: Merdeka.com

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya