Liputan6.com, Jakarta Ditemani istrinya, Ganjar Pranowo berseri-seri saat memasuki TPS 2 Kelurahan/kecamatan Gajahmungkur Semarang. Dia merasakan dua kebahagiaan sekaligus, sebagai kandidat dan sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Sebagai calon Gubernur Jateng, Ganjar yang hadir ke TPS pukul 08.00 WIB tersebut menyampaikan terima kasih kepada warga masyarakat, pemilih dan petugas. Ganjar juga menyampaikan terima kasih kepada para pendukung, baik pendukung Ganjar-Yasin maupun Sudirman-Ida.
"Saya juga sekaligus menyampaikan mohon maaf kalau selama kampanye kemarin ada yang terluka, ada yang sakit hati, ada yang tidak berkenan di hati, khususnya pada Pak Dirman dan Mbak Ida. Tapi kita tetap bersahabat, tetap baik-baik," kata Ganjar Pranowo usai mencoblos, Rabu (27/6/2018).
Advertisement
Sebagai gubernur, dia tengah merasa bangga karena Jawa Tengah kemarin dinyatakan sebagai provinsi yang sangat aman, sehingga pendidikan politik yang terjadi di Jawa Tengah cukup bermartabat.
"Ini dukungan kawan-kawan pers juga, pemberitaannya baik. Bahwa ada satu-dua yang harus diluruskan, tapi hari ini kita senang, proses demokrasinya bagus kelihatan betul kualitas demokrasi dan ini bisa memberi pendidikan politik buat kita semua," katanya.
Di TPS tempat Ganjar dan istri menyumbangkan suara terdapat 282 DPT. Namun, 20 pemilih di antaranya dicoret karena 14 pindah domisili, tiga meninggal dunia, dan sisanya tidak bisa ditemui.
Sebagai petahana, Ganjar Pranowo mengaku terdapat perbedaan mencolok dalam keberlangsungan pesta demokrasi di Jawa Tengah pada 2013 dan saat ini.
"Hari ini kampanye agak berbeda karena medsos mendominasi. Kata baik dan tidak baik bersaing di sana," katanya.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Bertanggung Jawab
Dia pun berharap ke depan orang makin bertanggung jawab menggunakan medsos, sehingga keberadaannya bisa digunakan dengan positif. Tidak hoaks dan tidak fitnah.
"Baik juga sih, kalau ada ketentuan lebih baik semua akun tidak anonim, akunnya beneran. Yang anonim dipastikan dilaporkan sekali langsung tutup. Umpama begitu, sehingga hal-hal negatif bisa dikurangi," katanha.
Dia mengatakan saat ini komunikasi politik mengalami perubahan yang sangat drastis. Ada pergeseran paradigma orang dalam berkomunikasi, tentu karena keberadaan teknologi komunikasi yang mendominasi.
Berbicara soal kalah atau menang, Ganjar berjanji akan tetap menjaga tali silaturrahmi, sesuai perintah para pemuka agama dan orang-orang yang dituakan di masyarakat. Dan memang begitulah yang dia lakukan saat kali pertama bertarung dan memenangi Pilgub Jateng pada 2013.
"Agar kemenangan tidak menjadi kesombongan. Datang kemudian ngobrol dan bersilaturrahmi. Sampai hari ini kita masih bersilaturrahmi baik-baik saja dan kita senang," katanya.
Dia menambahkan, hal itu adalah tradisi yang baik yang bisa ditunjukkan. Lagi-lagi dia merasakan besarnya fungsi media dan medsos karena dengan itu kebaikan bisa disampaikan secara masif.
Â
Sakskan video pilihan di bawah ini:
Advertisement