Beri Dispensasi Kader yang Dukung Jokowi, Demokrat Main 2 Kaki di Pilpres?

Partai Demokrat memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat di sejumlah provinsi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2018, 20:06 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2018, 20:06 WIB
Temui SBY, Bawaslu Sosialisasi Pengawasan Calon Peserta Pileg dan Pilpres
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (kiri) bersama Ketua Bawaslu Abhan (kanan) usai menggelar pertemuan tertutup terkait Pileg dan Pilpres di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat di sejumlah provinsi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal ini bertolak belakang karena Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membantah bila Demokrat main dua kaki soal dukungan politik Pilpres. Menurutnya, Demokrat memperhitungkan pileg untuk menjaga suara masyarakat.

"Kan ada suara partai harus diperhitungkan supaya enggak hilang. Kan kita perlu untuk Pileg. Jadi sudah dibicarakan juga dengan Pak Prabowo di beberapa daerah kita tidak main dua kaki, bukan. Tapi memang misalnya kayak di NTT atau di Bali atau di Papua kan memang di sana juga bukan basis Prabowo," katanya di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Minggu (9/9).

Dia mengatakan, Demokrat baru disebut berkhianat jika tidak mendukung di daerah yang basisnya dikuasai Prabowo.

"Itu baru penghianatan. kita kan ada kebutuhan caleg juga untuk nyaleg jadi fleksibel movement aja gerakan yang fleksibel. Jadi masih bisa dibicarakan," sambung dia.

Salah satu daerah yang cocok diberi dispensasi khusus adalah provinsi Papua. Gubernur Papua yang juga Ketua DPD Papua Lukas Enembe juga mendukung Jokowi.

"Untuk sementara saat ini masih Papua ya. Sulut (Sulawesi Utara) kan masih imbang. Masih Papua karena kan kita berkepentingan juga dengan suara di Papua. Kalau kita paksakan juga Pak Prabowo kan gak terlalu besar. Tapi kalau di Jabar (Jawa Barat) kita harus mati-matian," tutur.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya