Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku kesulitan dana guna kepentingan Pilpres 2019. Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, mengklaim hal tersebut benar adanya.
"Ya memang masih terbataslah. Yang jelas orang sudah pasang bendera, kita belum. Baliho belum," ucap Djoko di Gedung Djoeang, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Mengenai berapa besarannya, dia enggan mengungkapkannya. "Ngapain gua nyebut-nyebutin angka, itu rahasia rumah tangga. Istrimu juga ditanya enggak akan mau jawab," kata Djoko.
Advertisement
Sebelumnya, cawapres Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan transparan membuka laporan tersebut. Seperti laporan bulan 23 September-22 Oktober yang sebesar Rp 31,7 miliar.
"Sesuai dengan janji kami, akan melaporkan setiap satu bulan dana kampanye secara terbuka dan transparan," kata Sandiaga.
Dana terbesar disumbangkan dari cawapres Sandiaga Uno sebesar Rp 25,567,238,239 miliar. Kedua, dari Prabowo Subianto sebanyak Rp 3,761,439,000 miliar. Kemudian partai Gerindra menyumbang Rp 1,389,942,500 miliar. Lalu suntikan dari perorangan sebanyak Rp 10,050,000 juta dan kelompok Rp 2,570,000 juta.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Curhat Prabowo
Capres Prabowo Subianto curhat mengenai partai koalisinya kekurangan logistik untuk kampanye kepada para relawannya. Namun, dia tidak malu karena berbicara apa adanya. Dia minta pendukungnya tulus untuk berjuang bersama.
"Partai-partai koalisi kami adalah partai-partai yang ya maklumlah partai-partai kayak begitu juga. Ya enggak apa-apa, jangan kita malu kalau enggak punya duit, kita tidak malu. Saya mantan perwira tinggi saya berjuang untuk republik ini, keluarga saya berjuang untuk kemerdekaan ini," ujar dia.
Dia mengaku meminta kredit dari Bank Indonesia, namun tidak berhasil. "Apa lagi kalian, mantan Pangkostrad saja enggak bisa, apalagi tampang kalian, apalagi pakai jenggot. Tapi kita tidak gentar, kita tidak berkecil hati," seru Prabowo kepada relawannya.
Maka dari itu, Prabowo ingin para relawan maupun rakyat menyumbang sukarela. Berapa pun nominalnya, Prabowo berterimakasih dan sangat menghargai.
Advertisement