Penjelasan Gerindra NTT Soal Video Pengusiran Sandiaga di Labuan Bajo

Ketua DPD Partai Gerindra NTT, Esthon Foenay angkat bicara terkait video pengusiran Calon Wakil Presiden, SandiagoUno di Labuan Bajo.

oleh Ola Keda diperbarui 28 Feb 2019, 05:17 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 05:17 WIB
Cawapres Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Wae Kesambi, Labuan Bajo, NTT.
Cawapres Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Wae Kesambi, Labuan Bajo, NTT. (foto: Tim BPN Prabowo-Sandiaga)

Liputan6.com, Kupang - Ketua DPD Partai Gerindra NTT, Esthon Foenay angkat bicara terkait video pengusiran Calon Wakil Presiden, Sandiago Uno di Labuan Bajo. Ia membantah adanya pengusiran terhadap Sandiaga.

"Bukan pengusiran. Saya ada di lokasi dengan Pak Sandiago. Yang benar, pedagang itu marah warga yang rebutan selfie dengan Sandiaga," ujar Esthon kepada Liputan6.com, Rabu (27/2/2019).

Ia menjelaskan, pedagang berbaju merah itu memarahi beberapa warga yang saat itu menginjak barang dagangannya. Usai kejadian, Sandiaga masih sempat memeluk pedagang itu.

"Lihat saja di video itu. Cara marahnya saja beda. Keliatan kalau orang yang ia marahi juga masih bersaudara dengan dia. Jadi tidak benar, kalau Pak Sandiaga yang diusir. Kebetulan saat kejadian kami ada di situ," katanya.

Baliho Prabowo-Sandiaga Dicoret

Baliho Prabowo-Sandiaga berukuran raksasa persis di Jalan HTI No.34-35 Kelurahan Oebufu, Kota Kupang dicoret oleh orang tak dikenal.

Pantauan Liputan6.com, baliho itu dicoret menggunakan pilox berwarna kuning. Nampak beberapa tulisan seperti, No Rasist, Fuck, Killer, Stupid Asshole.

Ketua DPD Gerindra NTT, Esthon Foenay meminta Bawaslu NTT untuk mencaritahu pelaku fandalisme itu. Menurut dia, Bawaslu juga mempunyai tanggungjawab memberi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

"Anjing bergonggong kafila berlalu. Mari kita hormati proses politik untuk saling menjaga. Jangan pecah belah persaudaraan. Jangan jadi pendukung ekstrem. Siapa pun Predisen, itu adalah pilihan rakyat. Marilah bersatu," kata Esthon. (Ola Keda).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya