Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir menargetkan menang dengan perolehan suara yang tebal di Kota Malang, Jawa Timur. Dia punya target bisa mencapai angka 70 persen.
Menurut mantan bos Inter Milan itu, tingkat kepopuleran Jokowi lebih tinggi dibandingkan 2014 lalu. Ditambah banyak capaian yang sudah dirasakan masyarakat.
"Pada 2014 Jokowi yang belum terlalu dikenal secara nasional karena masih menjabat di DKI Jakarta mampu meraih 61 persen di Malang Raya, apalagi sekarang sudah punya prestasi berupa infrastruktur dan kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat kecil, optimistis bisa 70 persen," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Advertisement
Pada kampanye terbuka hari kedua, Jokowi bertemu masyarakat Malang di GOR Ken Arok, Senin (25/3/2019). Jokowi menantang relawan dan pendukungnya untuk mencapai target minimal 70 persen suara.
"Nanti tanggal 17 April sudah ada hasilnya, saya telpon ke sini berapa hasilnya, sesuai target atau tidak. Tetapi jika melihat antusiasme saya yakin dapat 70 persen," kata Jokowi ketika itu.
Tim Kampanye Daerah Kota Malang, Ahmad Wanedi menyebut siap penuhi tantangan Jokowi. Dia mengaku akan memaksimalkannya selama 3 minggu kampanye terbuka. TKD akan memobilisasi relawan dan calon anggota legislatif partai koalisi untuk door to door.
Dia pun berjanji akan melawan isu bohong yang menyerang Jokowi. "Ini hoax yang harus kita lawan, dengan cara memberikan berita yang benar. Serta keberhasilan pemerintah Jokowi dalam empat tahun ini," katanya.
Jokowi di Malang disambut antusiasme masyarakat. Bersama elite TKN, mulai dari Erick Thohir, anggota dewan pengarah Pramono Anung, sampai Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jokowi menyempatkan ngopi di sentra kuliner Jalan Sriwijaya, Malang, Jatim.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Narasi Program Jokowi
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengaku kesulitan menarasikan program kerja petahana Joko Widodo (Jokowi). Menurut Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan, menuturkan penyampaian capaian Jokowi masih berkutat pada angka. Hal itu sulit dicerna masyarakat.
"Misalnya, Pak Jokowi berhasil membangun dengan dana desa sebanyak 190 ribu kilometer lebih jalan se-Indonesia. Nah, ini kalau bicara angka masyarakat tidak terlalu memahami manfaat dana desa untuk membangun jalan," ujar Verry saat dihubungi, Selasa (26/3/2019).
Namun, Verry menyebut bakal gencar kampanye pintu ke pintu (door to door) dengan menarasikan capaian lewat bahasa yang mudah.
"Kalau kita datang ke masyarakat, kemudian kita jelaskan ini lho jalannya, ini loh fisiknya, terbantu enggak. Tanpa perlu menjelaskan itu lebih mengena. Itu yang kami lakukan dan kami dorong," kata Verry.
Verrry menampik bahwa selama ini partai Koalisi Indonesia Kerja kurang gaspol mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Seperti yang disampaikan pengamat Ray Rangkuti dimana menilai partai koalisi kurang militan.
"KIK (Koalisi Indonesia Kerja), TKN (Tim Kampanye Nasional) sudah punya aturan yang jelas di antara parpol dan relawan. Kapan mesti tarik, kapan mesti ulur. Siapa mesti bergerak, siapa mesti dukung dari belakang," kata Sekjen PKPI.
Verry pun menyebut saat ini partai koalisi lebih fokus memenangkan masyarakat akar rumput.
"Kalau tahun 2014 kan gebyar di mana-mana sedangkan saat ini kami lebih fokus di grassroot," imbuhnya.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement