Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengucapkan syukur atas keberhasilan Indonesia melaksanakan Pemilu 2019 dengan aman. Menurut dia, Indonesia sudah dewasa dalam berbangsa dan bernegara.
"Hari ini, sengaja PBNU mengadakan syukuran. Mengucap syukur kepada Allah, bahwa bangsa Indonesia telah berhasil dan sukses melaksanakan Pileg dan Pilpres pada 17 April dengan aman," kata Said di kantor PBNU, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Dia melihat, Indonesia yang mayoritasnya umat muslim mampu menjalani demokrasi dengan baik. Dan ini mempertegas keduanya tak bisa dipertentangkan.
Advertisement
"Ini saling memperkuat. Karena itu bagi kita sistem demokrasi sudah menjadi pilihan yang terbaik dalam berbangsa dan bernegara," tutur Said.
NU, kata Said, menyampaikan rasa syukur karena melalui Pemilu 2019, masyarakat Indonesia bisa menunjukkan ke dunia internasional, bahwa Islam di Indonesia bisa membangun kebudayaan, dan membangun sistem demokrasi yang baik, aman, dan lancar.
Dia juga meminta semua pihak, khususnya warga Nahdliyin agar bersabar menunggu hasil rekapitulasi suara, yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. PBNU juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang melaksanakan Pemilu dengan aman dan damai.
"Agar semua pihak sabar menunggu putusan resmi KPU. Kita memohon kepada Allah dan kita tetap mampu mengatasi masalah. Di sana sini ada ancaman katanya ada people power tapi kita punya Allah, Rasulullah, Insyaallah semuanya tidak terjadi," pungkas Said.
Doakan KPPS yang Meninggal
Pada kesempatan ini, Said Aqil juga mendoakan para petugas penyelenggara Pemilu yang wafat saat melaksanakan tugas mengawal pesta demokrasi tahun ini.
"Mudah-mudahan amal mereka diterima Allah SWT, diampuni secara kekhilafan dan dosanya. Ke depan kita rajut kembali persatuan dan kesatuan kita," ungkapnya.
Sementara itu, jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Hingga Senin (22/4/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, sebanyak 90 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia.
"Terkait jumlah sementara, pukul 15.00 WIB KPPS yang tertimpa musibah 90 orang meninggal dunia, 374 orang sakit," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman di Kantor KPU, Senin (22/4/2019).
Arief mengatakan, jumlah 90 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia itu berasal dari 19 provinsi. "KPU sudah membahas secara internal terkait santunan yang akan diberikan," ucapnya.
Atas musibah tersebut, KPU berencana memberikan santunan bagi keluarga korban. Menurut Arief, saat ini KPU dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih membahas besaran pemberian santunan.
Advertisement