Liputan6.com, Jakarta - DPP PDI Perjuangan menyatakan rasa syukur atas hasil sistem perhitungan suara internal yang menunjukkan kemenangan partai itu di 15 provinsi. Kemenangan itu seolah mengikuti langkah yang ditorehkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di 21 provinsi.
"Artinya PDI Perjuangan bisa betul-betul bersama rakyat dan parpol KIK menjadi die hard-nya kemenangan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kamis (9/5/2019).
Baca Juga
Dia menuturkan, berdasarkan data dari Situng Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP, hingga kemarin PDIP memenangkan pemilu legislatif di 15 provinsi. Di mana persentase terbesar adalah di Bali dengan 57,56 persen, lalu diikuti Yogyakarta 34,15 persen, dan Sulut 32,28 persen.
Advertisement
Selanjutnya di Jawa Tengah 30,48 persen, Maluku Utara 29,37 persen, Kalimantan Tengah 28 persen, DKI Jakarta 25,07 persen, Sulawesi Barat 23,48 persen, Sumatera Utara 20,78 persen, Sulawesi Tenggara 20,64 persen, Jawa Timur 20,46 persen, Bangka Belitung 20,22 persen, Kalimantan Utara 19,27 persen, Lampung 18,82 persen, dan Banten 16,73 persen.
Sementara Jokowi-KH Ma'ruf menang di 21 propinsi dan luar negeri. Provinsinya sama dengan di atas ditambah Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Pengecualian hanya di Banten di mana Prabowo-Sandiaga unggul.
Hasto mengaku pihaknya menyadari soal sebangunnya kemenangan PDIP dengan kemenangan Jokowi-Ma'ruf setelah dikontak sejumlah pengamat dan akademisi yang menyampaikan analisa dimaksud. Kata Hasto, bila dibedah lagi untuk kemenangan tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota, kesebangunan itu akan lebih terlihat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang memberi kepercayaan kepada PDIP sebagai penopang utama pemerintahan Pak Jokowi," jelas Hasto.
Tidak Akan Dominan
Walau berpotensi jadi pemenang, Hasto memastikan partainya takkan menjadi kekuatan terlalu dominan yang tak sehat bagi demokrasi. Dan mengingat seluruh parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang sama-sama telah bekerja keras, maka ke depan koalisi akan berpijak kepada kesepakatan bersama.
"Terutama kesepakatan bersama partai yang menerima dukungan rakyat sehingga melampaui parliamentary threshold di Parlemen," pungkasnya.
Â
Advertisement