Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menyatakan, terdapat 28 daerah yang tidak memiliki lawan atau hanya memiliki satu pasangan calon pilkada 2020.
"Pilkada yang hanya diikuti oleh satu paslon tentu tidak ideal, karena idealnya dalam pemilu itu harus ada kompetisi,” kata Khoirunnisa alias Ninis saat dikonfirmasi, Selasa (8/9/2020).
Baca Juga
Ninis menyebut maraknya fenomena kotak kosong adalah streategi menang secara instan di pilkada.
Advertisement
"Perludem melihat semakin meningkatnya calon tunggal di Pilkada 2020 ini menunjukkan bahwa ini dijadikan strategi untuk memenangi Pilkada secara instan," ucapnya.
Perludem menilai, seharusnya proses kompetisi terjadi saat kampanye dan pemungutan suara. "Kompetisi dalam pilkada yang seharusnya terjadi saat proses pemungutan suara justru terjadi pada masa nominasi bakal calon," terangnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Parpol Gagal Kaderisasi
Penyebab maraknya kotak kosong menurut Ninis salah satunya karena gagalnya Parpol melakukan kaderisasi.
"Hal ini terjadi karena satu beratnya persyaratan untuk mengusung pasangan calon baik itu dari jalur partai politik dan juga jalur perseorangan, dua karena proses kaderisasi di internal partai politik belum berjalan maksimal. Sehingga yang menjadi indikator partai dalam mengusung calon adalah berdasarkan popularitas," ia menandaskan.
Advertisement