Hak Jawab: Rutin Bertemu Buruh, Ratu Tatu Konsen Tangani Masalah Ketenagakerjaan

Calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah membantah sulit ditemui buruh dalam proses komunikasi selama memimpin Kabupaten Serang. Bahkan Tatu kerap melakukan kegiatan bersama para buruh, terutama saat menggelar kegiatan Hari Buruh.

oleh Andrie Harianto diperbarui 14 Des 2020, 15:58 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 08:07 WIB
Bupati Ratu Tatu
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menghadiri Festival Kopi Banten di Pendopo Bupati Serang. Dalam kesempatan itu, ia mendadak menjadi barista. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah membantah sulit ditemui buruh dalam proses komunikasi selama memimpin Kabupaten Serang. Bahkan Tatu kerap melakukan kegiatan bersama para buruh, terutama saat menggelar kegiatan Hari Buruh.

“Jika ada opini yang dibangun dengan narasi bahwa saya tidak peduli terhadap buruh dan persoalan ketenagakerjaan, tentu tidak benar adanya,” kata Ratu Tatu melalui keterangan tertulis, Rabu(25/11/2020).

Tatu mengungkapkan, saat aktif sebagai Bupati Serang, dirinya rutin menggelar Hari Buruh bersama dengan para pekerja. Kegiatan tersebut juga digelar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Jadi kalau ada pernyataan bahwa selama 5 tahun, buruh sulit bertemu Ibu, faktanya ibu sering menggelar kegiatan bersama,” tandas Tatu.

Selain itu, Ratu Tatu kerap mengundang para buruh dan kalangan industri membicarakan tentang dunia ketenagakerjaan.

“Memang tidak semua buruh diundang, hanya perwakilan buruh yang hadir. Tapi ini menunjukkan komunikasi sudah terjalin dengan kalangan buruh dan industri,” ujarnya.

Tatu juga punya perhatian khusus terhadap dunia ketenagakerjaan dan persoalan pengangguran. Sejak tahun 2012, sebelum memimpin Kabupaten Serang bersama Pandji Tirtayasa (Tatu-Pandji), angka pengangguran Kabupaten Serang tertinggi di Banten sebesar 12,96 persen.

Kemudian dengan berbagai program pelatihan dan bursa kerja khusus, angka penganguran Kabupaten Serang terus menurun. Pada awal menjabat, Tatu-Pandji diwarisi angka pengangguran sebesar 14,8 persen pada tahun 2015. Kemudian turun pada tahun 2017 sebesar 13 persen, dan tahun 2018 sebesar 12,77 persen.

“Penurunan angka pengangguran Kabupaten Serang pada tahun 2018-2019 mencatatkan terbesar se-Banten, bisa menurunkan hingga 2,12 persen. Pada angka 10,65 persen. Ini artinya berbagai program dan sinergi pemerintah serta masyarakat, telah berdampak pada penurunan angka pengangguran,” ujar Tatu.

Kemudian pada tahun 2020, semua kabupaten/kota terdampak covid-19 yang berdampak pada kenaikan angka pengangguran. Untuk pengangguran Kabupaten Serang, kenaikan angka pengangguran terbilang tidak tinggi.

“Angka pengangguran Kabupaten Serang pada tahun 2020, sebesar 12,22 persen. Angka ini tertinggi ke-6 jika dibandingkan dengan daerah lain di Banten. Artinya, Kabupaten Serang terlepas sebagai daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Banten,” pungkas Tatu.

 

*** Artikel ini merupakan Hak Jawab mengacu pada  hasil mediasi antara pihak pengadu, dalam hal ini pihak Ratu Tatu Chasanah, dengan Liputan6.com bersama Dewan Pers. Berdasarkan hasil telaah Dewan Pers berita berjudul "Curhat Buruh ke Calon Bupati dan Wakil Bupati Serang Nasrul-Eki" melanggar  Pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik, karena tidak berimbang dan memuat opini yang menghakimi. Redaksi memohon maaf atas kesalahan tersebut kepada pihak yang dirugikan yaitu Ratu Tatu Chasanah dan pembaca Liputan6.com pada umumnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya