Kesalnya Warga Pinang Ranti Ketua KPSS di TPSnya Coblosi Surat Suara Pramono-Rano

Tokoh masyarakat setempat mengaku tidak mengetahui kalau peristiwa yang terjadi di TPS 028 Pinang Ranti itu viral di sosial media.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Des 2024, 12:10 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 17:00 WIB
TPS 028 Pinang Ranti, Jakarta Timur.
TPS 028 Pinang Ranti, Jakarta Timur. (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Viral di sosial media peristiwa kertas suara yang sudah tercoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 028 Pinang Ranti, Jakarta Timur. Warga pun merasa tercoreng nama baiknya atas ulah oknum penyelenggara Pilkada Jakarta itu.

TPS 028 Pinang Ranti sendiri terletak di sebuah tempat bertuliskan Sanggar Oplet Robet. Bangunan bercat hijau itu berada di sekitaran tempat penampungan sampah warga.

Meski begitu, lingkungan TPS 028 tidak terlihat kumuh. Masyarakat setempat menjaga dengan serius kondisi kampungnya, termasuk urusan Kamtibmas.

Gedung tempat TPS 028 Pinang Ranti nyatanya biasa digunakan untuk berbagai acara warga, mulai dari hajatan, pernikahan, atau sekedar kumpul bermasyarakat.

Tokoh masyarakat setempat, Tarigan mengaku tidak mengetahui kalau peristiwa yang terjadi di TPS 028 Pinang Ranti itu viral di sosial media. Beberapa warga yang ditemui turut mengkonfirmasi, bahwa peristiwa itu tidak sepenuhnya didengar, dan malah mengira terjadi di TPS lainnya.

"Intinya warga di sini semua baik, semua jujur. Saya tahu betul warga di sini semuanya. Mereka itu bukan orang yang bisa diajak melakukan coblos-coblos seperti itu. Nggak mungkin itu terjadi," tutur Tarigan saat berbincang dengan Liputan6.com di kediamannya, Jalan Nirbaya Raya, Pinang Ranti, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2024).

Menurut Tarigan, peristiwa apapun yang terjadi di kampungnya pasti akan heboh. Sementara soal surat suara tercoblos duluan, dia pun tidak percaya hal itu bisa terjadi.

"Orang di sini baik-baik. Itu memang penyelenggara pemungutan suara kan dari luar. Di sini itu bisa dibilang paling ketat, handphone saja saat pencoblosan tidak boleh masuk. Tidak boleh bawa tas. Di sini polos-polos, lihat saja itu sibuk urus sampahan," jelas dia.

Tarigan pun emosi dengan adanya ulah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mencoblos surat suara di TPS 028 Pinang Ranti. Hal itu tentu saja merugikan nama baik masyarakat yang dikenal baik selama ini.

"Petugas-petugas itu pada main merugikan masyarakat. Di sini petugas jaga sudah sangat ketat. Polisi, ABRI (TNI), semua siaga, nggak main-main. Ini mungkin lingkungan Vegas, tapi untuk urusan Pemilu dari Pilpres kemarin pun nggak ada begitu (kecurangan)," ungkapnya.

Sembako dan Kaos

TPS 028 Pinang Ranti, Jakarta Timur.
TPS 028 Pinang Ranti, Jakarta Timur. (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Untuk urusan serangan fajar, Tarigan mengakui sempat dilakukan oleh pihak pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Ada paslon yang langsung turun ke lokasi, ada pula lewat tim pemenangannya.

Namun, dia enggan merinci lebih jauh pihak mana yang melakukan hal tersebut. Warga RT17 RW02 itu merasa upaya tersebut biasa terjadi, khususnya dalam momen pemilu.

"Ada yang kasih sembako, tapi ujungnya diminta bayar Rp5 ribu per sembako. Ada yang datang langsung malam-malam, tapi nggak nyuruh milih. Cuma ngasih kaos-kaos saja," kata dia.

Tarigan menyatakan tidak ada anggota TNI-Polri yang terlibat dalam upaya intervensi hak suara untuk salah satu paslon. Seluruh anggota dinilainya telah bekerja dengan tertib dan profesional, yang kemudian dikonfirmasi oleh istrinya.

"Bapak itu ya dikenal kawan-kawannya mereka. Nggak ada yang berani begitu, polisi, tentara, nggak ada sih di sini ikut minta pilih-pilih," ujar istri Tarigan.

KPU Jakarta: Yang Diberhentikan Hanya Ketua KPPS di Jaktim

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Astri Megatari menerangkan soal debat kedua Pilkada Jakarta 2024
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Astri Megatari menerangkan soal debat kedua Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur memberhentikan seorang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 028 Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. Pemecatan tersebut sebagai buntut dugaan temuan surat suara tercoblos untuk pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor urut 3.

"Yang diberhentikan adalah ketua KPPS," ujar Komisioner KPU Jakarta Astri Megatari saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).

Astri membantah informasi bahwa Ketua KPU Jakarta Timur dan Ketua Bawaslu juga ikut dipecat. "Tidak benar," kata dia.

Diketahui, terdapat video yang beredar berisi Ketua KPPS menyuruh petugas ketertiban TPS untuk mencoblos surat suara yakni mencoblos pasangan calon Pramono Anung - Rano Karno.

Menurut informasi yang diterima, ada 19 surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 3. Satu surat suara sudah masuk ke dalam kotak suara. Sementara 18 surat lainnya belum.

Infografis 5 Provinsi Potensi Kerawanan Tertinggi Saat Pilkada 2024
Infografis 5 Provinsi Potensi Kerawanan Tertinggi Saat Pilkada 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya