Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhya, para pengembang properti berloma-lomba untuk menggenjot penjualan demi memenuhi target market sales.
Untuk itu, kreativitas dan inovasi dalam strategi pemasaran sangat diperlukan. Pasalnya, konsumen saat ini sangat hati-hati dan selektif menggunakan dananya.
Baca Juga
Pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan, kreativitas dan inovasi marketing sangat dibutuhkan bagi para pengembang jika ingin mendobrak pasar properti nasional yang saat ini telah berkembang sangat dinamis dan membuat persaingan semakin ketat.
Advertisement
“Hal ini mutlak dilakukan para developer, karena produk sebagus apapun, jika dipasarkan dengan strategi marketing yang masih bergaya konvensional, tentu tidak akan bisa menjaring konsumen dengan maksimal dan dalam waktu cepat—apalagi di saat pasar melemah seperti saat ini,” imbuh Ali seperti dikutip dari Rumah.com, Kamis (19/11/2015)
Sementara itu, Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia (PLI) Marcellus Chandra mengatakan, pihaknya selalu berusaha menciptakan kreasi dan inovasi baru di bidang pemasaran properti.
Beberapa inovasi marketing PLI, Ia menuturkan, seperti program Sobat Prioritas yang mengajak masyarakat umum menjadi agen properti, Menabung Properti, Beli Apartemen Bisa Dapat Rumah, dan saat ini program teranyar yang dibesut adalah Bayar 70 persen Langsung Lunas.
"Program marketing yang kami buat membuat kami dapat bertahan dari persaingan sengit di industri properti Indonesia belakangan ini," kata Marcell.
PLI saat ini tangah fokus mencari pasar di sektor investor dengan mengandalkan strategi promo bayar 70 persen langsung lunas.
"Investor yang punya dana idle bisa mendapatkan benefit jika membeli banyak unit di produk kami lewat sewa apartemen yang peluangnya sangat bagus. Kami gencar melakukan road show ke berbagai kota di dalam dan luar negeri untuk berburu investor, "ujar Marcell.
Dia menurutkan, dengan melakukan strategi marketing tersebut, pihaknya ingin mengejar market yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
"Di tengah ekonomi yang masih melambat seperti saat ini, menggaet investor adalah salah satu solusi untuk terus menjual produk kami, karena konsumen langsung saat ini lebih selektif dan hati-hati memakai dananya dan masih melancarkan aksi wait and see hingga kondisi ekonomi mulai pulih sepenuhnya," pungkas dia. (Anto E/Ahm)